JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai penempatan Partai Amanat Nasional (PAN) di kabinet hanya tinggal menunggu waktu yang tepat. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada tanda-tanda Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan perombakan kabinet (reshuffle).
"PAN tinggal menunggu momentum yang tepat untuk masuk ke kabinet. Posisi politik pan selama ini terhadap pemerintahan selalu mendukung, jadi tinggal menunggu waktu saja," kata Arya kepada Kompas.com, Kamis (24/3/2022).
Akan tetapi, menurut Arya sampai saat ini Presiden belum memberikan sinyal yang kuat untuk melakukan reshuffle.
Jika memang terjadi reshuffle, Arya memperkirakan Presiden akan tetap mempertahankan jumlah alokasi bagi partai koalisi di kabinet.
Baca juga: Jokowi Dipastikan Belum Akan Reshuffle Kabinet
"Ini isunya kan sangat dinamis. Presiden pasti sangat mempertimbangkan situasi di koalisi," ujar Arya.
"Kalau terjadi reshuffle, pasti pak Presiden akan mempertimbangkan untuk tidak mengurangi jatah kursi partai-partai koalisi," lanjut Arya.
Isu reshuffle kabinet mengemuka pada awal Maret. Berdasarkan informasi yang disampaikan sejumlah politisi, Presiden Joko Widodo akan merombak kabinetnya pada akhir Maret ini. Namun, isu tersebut patah.
Berdasarkan keterangan sumber Kompas.com dari lingkungan pemerintahan, saat ini jadwal reshuffle belum ada.
"Belum ada jadwal reshuffle," ujar sumber saat dikonfirmasi pada Selasa (22/3/2022).
Baca juga: Sekjen PAN Tak Banyak Berkomentar Saat Ditanya soal Reshuffle
Di sisi lain, PAN menyatakan mendukung pemerintahan Jokowi melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN pada 31 Agustus 2021 lalu. Namun, sampai saat ini, PAN tidak kunjung mendapatkan posisi di Kabinet Indonesia Maju.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.