Sementara, dari segi efikasi vaksin, BA.2 dapat mengurangi efektivitas vaksin Covid-19.
"Studi di Denmark, BA.2 memiliki karakteristik mengurangi efektivitas vaksin, tetapi tidak meningkatkan penularan pada individu yang sudah mendapatkan vaksinasi," ujarnya.
Selanjutnya, dari segi diagnosis, subvarian BA.2 bisa dideteksi dengan kit SNP (Single Nucleotide Polymorphism) dengan target del 69/70.
Namun, BA.2 tidak dapat dideteksi melalui metode SGTF (S-Gene Target Failure) dengan target 69/70.
Antisipasi pemerintah
Kemenkes mengatakan, tak menutup kemungkinan pemerintah kembali memperketat kegiatan masyarakat, apabila kasus Covid-19 meningkat akibat penularan BA.2.
"Kalau BA.2 terus meningkat, potensi peningkatan laju penularan juga bisa banyak ya, mungkin kita akan melakukan restriction sedikit di awal-awal bulan Ramadan supaya menjaga jangan sampai pada saat Idul Fitri kita risikonya terlalu besar," kata Nadia, Kamis.
Baca juga: 1.477 Pasien Covid-19 di Jakarta Meninggal Sejak Omicron Merebak, 50 Persen Belum Divaksin Lengkap
Nadia mengatakan informasi seputar Subvarian Omicron BA.2 harus disampaikan kepada masyarakat agar tetap mewaspadai penularan virus.
"Kita ingin masyarakat tetap waspada tidak lengah, karena selalu terjadi adanya kemungkinan varian baru yang bisa mempengaruhi laju penularan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.