Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: 668 Kasus Covid-19 di Indonesia akibat Subvarian Omicron BA.2

Kompas.com - 17/03/2022, 13:12 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, total ada 668 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian Omicron BA.2 di Indonesia hingga 15 Maret 2022.

Meski demikian, ia mengatakan, Subvarian Omicron BA.1 masih mendominasi di Tanah Air.

"Didata nasional kita secara umum itu BA.2 sudah 668, BA.1 itu paling banyak yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus kemarin. Ini secara kumulatif dari Januari sampai dengan Maret itu ada 5.625," kata Nadia dalam diskusi secara virtual bertajuk "Omicron, Benarkah Tidak Berbahaya", Kamis (17/3/2022).

Baca juga: Daftar 19 Provinsi yang Sudah Terdeteksi Subvarian Omicron BA.2

Nadia mengatakan, selain varian Omicron, kasus Covid-19 dari varian Delta AY.1 tercatat paling tinggi yaitu sebanyak 8.239.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS), varian Omicron tetap harus diwaspadai karena bisa bermutasi lebih banyak dibandingkan varian Delta.

"Varian omicron itu banyak sekali terjadi mutasi dan menggabungkan mutasi-mutasi yang ada pada Alpha, Beta, Gamma, dan juga Delta, dan kemampuannya untuk escape imunitas ini yang menjadi catatan kita," ujarnya.

Baca juga: Kemenkes: Subvarian Omicron BA.2 Terdeteksi Sejak Januari, Tak Picu Lonjakan Kasus Covid-19

Lebih lanjut, Nadia mengatakan, meski jumlah kasus Covid-19 daru subvarian Omicron BA.2 sedikit, namun, subvarian tersebut menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara seperti Korea Selatan, Inggris dan Hong Kong.

"Jadi kita ingin masyarakat tetap waspada tidak lengah karena selalu terjadi adanya kemungkinan varian baru yang bisa memengaruhi laju penularan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com