Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Crazy Rich Abal-abal yang Dapat Kekayaan dari Para Terduga Pencuci Uang

Kompas.com - 17/03/2022, 06:41 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Dugaan money laundry

Menurut Rhenald, harta yang dititipkan oleh terduga pelaku kejahatan ke para anak muda ini bisa beragam bentuknya, mulai dari penyertaan modal hingga barang mewah.

Baca juga: Menilik Fenomena Influencer dan Artis yang Jadi Afiliator Trading Seperti Indra Kenz

Anak muda yang mendapat titipan harta tersebut tidak akan banyak bertanya asal muasal harta yang dititipkan. Sebab, bagi mereka, itu bentuk investasi.

 

Hal itu diketahui Rhenald lantaran anak-anak muda ini terang-terangan mengaku mendapat modal atau suntikan dana dari sosok-sosok tertentu dalam jumlah besar.

Padahal, besar dugaan harta yang dititipkan tersebut merupakan bentuk pencucian uang atau money laundry.

"Ada crazy rich di antara anak-anak yang baru lulus dan teman-teman satu angkatannya terkejut ketika temannya yang hidupnya biasa-biasa, tiba-tiba mempunyai usaha, katakanlah properti ratusan hektare, tiba-tiba mempunyai modal yang sebesar itu," kata Rhenald.

"Mereka tidak tahu artinya money laundry. Jadi mereka pikir itu modal, bahwa itu adanya kepercayaan, itu mereka bisa pakai. Mereka tidak peduli terhadap hal seperti itu (dugaan money laundry)," tutur Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia itu.

Oleh karena ini bentuk money laundry, kata Rhenald, anak-anak muda yang dipilih untuk dititipi harta biasanya yang mempunyai usaha.

Ini supaya pelaku kejahatan terkesan mendapat pendapatan dari hasil yang legal, padahal sebenarnya terjadi pencucian uang.

Baca juga: Apa Itu Binomo dan Quotex yang Seret Indra Kenz dan Doni Salmanan ke Penjara

"Namanya dicuci itu (uang) diputar pada orang, sehingga kemudian pihak tertentu bisa menunjukkan ini saya punya usaha dari tempat lain, atau barangkali dia tidak tampak kelihatan, tetapi dia bisa menggunakan (harta)-nya," terang Rhenald.

Sulit dilacak

Rhenald mengatakan, untuk melacak pelaku money laundry yang menitipkan hartanya ke para anak muda memang relatif sulit. Setidaknya, diperlukan akuntan forensik.

Misalnya, ada seorang pekerja kantoran yang pendapatannya dalam sebulan sebesar Rp 30 juta. Tetapi, pengeluarannya mencapai Rp 100 juta per bulan.

Belum tentu orang tersebut menjadi penadah uang hasil money laundry. Harus dilacak lebih dulu apakah orang itu memiliki usaha sendiri di luar pekerjaan kantornya.

Contoh lain, terdapat seorang pengusaha yang setiap bulannya menghasilkan Rp 100 juta. Setiap bulan pula dia berbelanja barang-barang mewah yang totalnya mencapai ratusan miliaran rupiah.

Menurut Rhenald, pihak berwenang harus melakukan pengawasan ketat pada aktivitas pembayaran pajak hingga lalu lintas uang orang tersebut.

"Sebetulnya kalau nilainya besar bisa dideteksi dari mana," kata dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com