"Apakah beliau mampu landing dengan kabinet yang sekarang, terutama dalam lobi-lobi karena dalam 2 bulan harus sudah keluar Perppres Masterplan, dan Perpres Tata Ruang," sebut Andy.
Ketegasan Bambang Susantono yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perhubungan itu pun juga diperlukan. Hal ini mengingat berbagai perencanaan disusun oleh kementerian-kementerian.
"Dia setingkat menteri kan. Bayangkan Pak Suharso, Pak Basuki (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono). Dia harus bisa bilang 'jangan kaya gini dong', bila (perencanaan) nggak rasional. Jadi masalah komunikasi, birokrasinya," kata Andy.
Lebih lanjut, Andy juga menyarankan agar satuan tugas di berbagai kementerian yang sudah mulai bekerja di proyek pembangunan ibu kota baru dileburkan menjadi satu di Badan Otorita IKN. Hal tersebut dinilai akan lebih efisien.
Baca juga: Kepala Badan Otorita IKN Disebut Harus Punya Kemampuan Berhubungan dengan Investor
"PUPR ada Satgasnya, di Bappenas juga ada Satgas IKN. Jadi satgas-satgas itu lebih baik dileburkan saja jadi satu di struktur Otorita IKN. Karena struktur Otorita kan juga belum terbentuk, baru kepalanya saja," ujar dia.
"Kalau semua disebar ke kementerian, saya khawatir sekali. Tendernya nanti di kementerian, gayanya gaya birokrasi. Ini project besar kan. Apalagi ini produk politik," sambung Andy.
Bambang Susantono juga disebut harus bisa menempatkan diri sebagai pimpinan proyek mana kala sudah resmi menjadi Kepala Otorita IKN. Andy mengatakan, kapasitas Bambang dalam hal ini akan diuji setidaknya dalam tiga bulan usai dilantik.
Baca juga: Kepala Otorita IKN dari Non-partai, Jokowi Dinilai Sudah Tepat
"Namanya Otorita, dia punya power penuh. Harusnya power di dia, bukan hanya sebagai project manager, tapi juga master developer. Kita tentu berharap beliau bisa bekerja dengan baik," ucapnya.
Berdasarkan informasi, Presiden Jokowi akan melantik Bambang Susantono sebagai Kepala Badan Otorita IKN pada Kamis ini.
Setelah melantik Kepala Otorita, Jokowi juga akan mengajaknya berkemah di di titik nol IKN Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur. Namun belum dipastikan kapan pelaksanaannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.