Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gus Muhaimin: Masa Depan Indonesia Sebetulnya Ada di Bagian Timur

Kompas.com - 02/03/2022, 15:02 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin menilai, surga Indonesia terhampar luas di bagian timur yang ada di daratan maupun lautan.

“Masa depan Indonesia sebetulnya ada di bagian timur. Laut lepas menghadap Samudra Pasifik dan dipenuhi ikan-ikan. Kekayaan mineral yang luar biasa dan tidak ternilai harganya serta alam melimpah ada di Indonesia timur,” tuturnya, dikutip dari keterangan pers resmi, Rabu (2/3/2022).

Akan tetapi, sebut dia, kekayaan Indonesia bagian timur tidak akan berharga jika tidak ditopang dengan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

“Potensi besar tersebut justru dinikmati oleh orang asing. Mengapa demikian? Ya karena mereka menguasai sains dan teknologi,” ujarnya.

Baca juga: Rencana Bahas RUU TPKS di Masa Reses Mandek, Ketua Panja: Belum Ada Kata Yes dari Pimpinan DPR

Hal itu disampaikan Gus Muhaimin saat menghadiri talkshow bertajuk “Politik Kesejahteraan dan Visi Pembangunan Indonesia Timur” bersama sejumlah pakar dan akademisi Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kantor Tribun Timur, Selasa (1/3/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Gus Muhaimin menyebutkan, cita-cita besar Indonesia salah satunya adalah mewujudkan kesejahteraan secara merata.

Hal itu, lanjutnya, hanya bisa dilakukan jika negara bisa mengoptimalkan pembangunan sains dan teknologi dengan kualitas SDM memadai.

“Hanya dengan jalan merealisasikan riset, sains, teknologi, dan industri ditopang dengan kualitas SDM yang memadai, kita bisa mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan dengan cepat,” kata Gus Muhaimin.

Dia melanjutkan, negara merupakan satu-satunya instrumen yang dapat merealisasikan tujuan dan target itu.

Baca juga: Anggota Komisi III DPR Kecam Oknum Polisi Berpangkat AKBP yang Diduga Perkosa Siswi 13 Tahun

Oleh sebab itu, Gus Muhaimin menilai negara harus punya investasi besar yang tidak hanya berkaitan dengan pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga pembangunan SDM.

“Di situ tidak ada yang bisa melakukan kecuali negara. Pemerintah harus memberikan investasi besar kepada dua hal itu. Kalau Pak Joko Widodo (Jokowi) kemarin investasi infrastruktur, (tapi) kalau ingin mengejar ketertinggalan investasi yang harusnya gede-gedean adalah SDM,” tutur dia.

Keponakan Presiden Keempat Republik Indonesia (RI) Abdurrahman Wahid atau Gusdur itu lantas mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah daerah (pemda), universitas, serta perusahaan lokal untuk mencetak SDM profesional dengan daya saing yang dibutuhkan.

“Tidak zamannya lagi kita bergantung modal ilmiah dan dan teknologi dari pasar internasional. Hanya dengan cara itu (kolaborasi) masa depan menjadi milik kita semua,” ujar Gus Muhaimin.

Baca juga: Sowan ke Ponpes Buntet Cirebon, Gus Muhaimin Kenang Spirit Perjuangan Kiai Abbas

Sementara itu, Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang hadir pula dalam acara tersebut mengapresiasi gagasan politik kesejahteraan yang digaungkan Gus Muhaimin.

Menurutnya, kesejahteraan selalu berkaitan erat dengan keadilan dalam mempersatukan Indonesia.

“Hal yang bisa mempersatukan kita adalah kesejahteraan dan keadilan. Tanpa kesejahteraan dan keadilan persatuan kita itu hampir dikatakan semu,” ujar Amran.

Selain Gus Muhaimin dan Amran, turut hadir pula dalam acara tersebut Dosen Universitas Fajar (Unifa) sekaligus Mantan Wakil Wali Kota Makassar Deng Ical, Dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Sawedi Muhammad serta sejumlah anggota Forum Dosen Kota Makassar.

Selain itu, hadir juga Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Cucun Ahmad Syamsurijal serta anggota DPR Fraksi PKB Andi Muawiyah Ramli dan Haruna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com