Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Susilo Bambang Yudhoyono, dari Militer hingga ke Kursi Presiden

Kompas.com - 28/02/2022, 18:17 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

Karier militer

Perjalanan karier militer SBY dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi sekitar 30 prajurit.

Baca juga: Pasang Surut Hubungan Megawati dan SBY Lebih dari Satu Dekade, Berawal dari Pilpres

Kefasihan SBY dalam berbahasa Inggris membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, tahun 1975.

Sekembalinya ke tanah air, SBY ditunjuk sebagai Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin pleton ini bertempur di Timor Timur.

Ketika bertugas di Mabes TNI-AD, SBY kembali mendapat kesempatan sekolah ke Amerika Serikat. Selama 1982-1983, dia mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, di AS.

Ia juga sempat mengikuti Jungle Warfare School di Panama (1983), Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), serta Kursus Komando Batalyon (1985).

Pada saat bersamaan SBY menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985).

Baca juga: Cerita Pramono Anung tentang Megawati: Pernah Akan Pecat Kader yang Mau Interupsi Pidato SBY

Setelah itu, karier militer SBY terus menanjak. Selama 1996-1997, ia menjabat sebagai Pangdam II/Sriwijaya sekaligus Ketua Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998), sebelum akhirnya menjabat sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).

Jadi presiden

Adapun karier politik SBY bermula ketika ia menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Sebelum itu, 27 Januari 2000, SBY memutuskan untuk pensiun dini dari militer.

Tak lama, SBY ditunjuk Gus Dur untuk menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan (Menkopolsoskam).

Memasuki era Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati Soekarnoputri, SBY dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Jabatan itu SBY emban hingga 11 Maret 2004, sebelum akhirnya memilih mundur.

Pada tahun yang sama, SBY mencalonkan diri sebagai presiden dengan didampingi Jusuf Kalla sebagai wakil. Ia berhasil memenangkan Pemilu 2004 dan mengalahkan Megawati-Hasyim Muzadi.

Baca juga: SBY Ucapkan Terima Kasih kepada Dua Dokter Urologi, Ahli Jantung, dan Tim Dokter Kepresidenan atas Pengobatan Kanker Prostat di AS

SBY berhasil menjadi presiden dua periode dengan kembali memenangkan Pemilu 2009 berpasangan dengan Boediono.

Selama sepuluh tahun memerintah, berbagai kebijakan telah SBY terapkan. Misalnya, revitalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Saat itu KPK berhasil membongkar berbagai kasus korupsi, salah satunya suap Kemenpora Wafid Muharram dan kasus korupsi Wisma Atlet yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin.

Dalam hubungan internasional, peran Indonesia di era SBY juga tidak dipandang sebelah mata. RI pada masa itu aktif di berbagai forum internasional seperti APEC dan Global Climate Change.

Baca juga: Profil Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 dan Perempuan Pertama di Indonesia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com