Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Takziah ke Rumah Duka Almarhum Pakdenya

Kompas.com - 28/02/2022, 14:26 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertakziah ke rumah duka almarhum pakdenya, Miyono Suryosardjono, di Kota Surakarta, pada Senin (28/2/2022).

Presiden tiba di rumah duka sekitar pukul 09.52 WIB dan disambut oleh putra almarhum, Triyono Budi Warsito, selaku perwakilan keluarga.

Jokowi terlebih dahulu melaksanakan salat jenazah di rumah duka bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto.

Setelah prosesi di rumah duka selesai, jenazah dibawa ke Masjid Hj. Diah Kusumasari Santosa untuk disalatkan.

Baca juga: Bertemu Jokowi di Rumah Duka Miyono, Gibran Bicarakan Banyak Hal

Selanjutnya, jenazah dibawa ke Pemakaman Mundu, Karanganyar, dengan menggunakan ambulans untuk dikebumikan.

Dalam sambutannya, adik almarhum, Setyawan Prasetya, mengatakan bahwa almarhum Miyono Suryosardjono meninggal Minggu malam sekitar pukul 19.50 WIB akibat sakit yang sudah dideritanya beberapa lama.

Mewakili pihak keluarga, ia pun memohonkan almarhum didoakan.

"Kami atas nama keluarga mohon didoakan kepada almarhum Bapak Haji Miyono Suryosardjono, mudah-mudahan meninggalnya husnulkhatimah, diampuni dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya, dan mendapat tempat di sisi-Nya," ujar Setyawan.

Menurut Setyawan, almarhum Miyono meninggalkan seorang istri dengan enam orang anak dan menantu, serta 12 orang cucu.

Baca juga: Presiden Jokowi Tiba di Rumah Duka Pamannya, Miyono untuk Melayat

Seluruh keluarga merasa kehilangan atas meninggalnya Miyono.

"Kami sekeluarga mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh dokter, tenaga medis, perawat dari RSPAD Jakarta, dan juga RS Slamet Riyadi Solo yang telah begitu bekerja keras untuk membantu kami demi kesembuhan kakak kami Miyono tersebut," ujar Setyawan.

"Tetapi ternyata Tuhan Yang Maha Esa berkehendak lain sehingga kami sekeluarga akan tetap ikhlas, tawakal," ungkapnya.

Usai menghadiri prosesi pemakaman, Presiden langsung kembali ke Jakarta didampingi Ibu Iriana Joko Widodo bersama rombongan terbatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com