Tidak adanya empati seseorang kepada orang lain menjadi salah satu penyebab adanya pelanggaran HAM.
Empati erat kaitannya dengan rasa kemanusiaan seseorang. Jika seseorang kehilangan rasa kemanusiaannya, maka ia akan denga mudah melakukan pelanggaran HAM.
Faktor eksternal pelanggaran HAM adalah faktor yang berasal dari luar diri pelaku pelanggaran. Berikut faktor-faktor eksternal pelanggaran HAM:
Penyalahgunaan kekuasaan dari pemerintah atau penguasa rentan menimbulkan pelanggaran HAM. Kekuasaan yang dimiliki digunakan untuk membatasi bahkan menghilangkan hak asasi orang lain.
Seperti penyalahgunaan kekuasaan seorang polisi terhadap warga dengan melakukan tindakan kekerasan yang tidak dilakukan berdasarkan prosedur yang berlaku.
Baca juga: Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia dan Contohnya
Sistem hukum yang lemah melanggengkan pelanggaran HAM karena pelaku tidak mendapatkan hukuman yang adil, sehingga tidak ada rasa kapok atau takut mengulangi pelanggaran HAM di kemudian hari.
Masalah ekonomi menjadi salah satu penyebab pelanggaran HAM yang paling banyak terjadi. Kesenjangan ekonomi yang tinggi membuat pelaku terpaksa melakukan segala cara atas nama kebutuhan ekonomi, termasuk merampok atau mencuri hak orang lain.
Kurangnya sosialisasi yang dilakukan menjadi salah satu penyebab maraknya pelanggaran HAM. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan HAM membuat pelaku tidak berpikir ulang ketika akan melakukan pelanggaran HAM.
Penggunaan teknologi yang salah dapat memicu tindakan pelanggaran HAM. Di era digital seperti saat ini, tindakan pelanggaran HAM menjadi semakin rentan karena terbuka luasnya akses terhadap internet oleh semua kalangan.
Akses internet dan teknologi yang semakin mudah jika tidak dibarengi dengan edukasi maka pelanggaran HAM akan semakin tinggi, seperti pencurian dan penyalahgunaan data informasi seseorang, pembobolan elektronik, dan sabotase.
Referensi