Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Daftar Nama Anggota KPU-Bawaslu Terpilih, Timsel Nyatakan Tak Tahu dan Tak Ikut Campur Lagi

Kompas.com - 16/02/2022, 14:10 WIB
Tsarina Maharani,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Seleksi Calon Anggota KPU dan Bawaslu, Betty Alisjahbana mengatakan, tim seleksi sama sekali tidak tahu-menahu soal pesan berantai yang berisi nama-nama calon anggota KPU dan Bawaslu terpilih.

Betty menegaskan, tim seleksi sudah tidak ikut campur lagi dalam proses seleksi setelah menyerahkan 24 nama calon ke Presiden Joko Widodo pada Januari lalu.

"Kami tidak tahu soal SMS tersebut. Setelah menyerahkan 14 nama calon anggota KPU dan 10 nama calon anggota Bawaslu ke Presiden, dan Presiden mengirimkannya ke DPR, kami sudah tidak turut campur lagi," kata Betty saat dihubungi, Rabu (16/2/2022).

Baca juga: Seleksi Anggota KPU-Bawaslu, DPR Diminta Perhatikan Representasi Perempuan Minimal 30 Persen

Menurut Betty, uji kelayakan dan kepatutan untuk memilih tujuh anggota KPU dan lima anggota Bawaslu merupakan kewenangan DPR. Timsel tidak lagi terlibat.

"Sudah sepenuhnya wewenang DPR untuk memilih menjadi tujuh calon anggota KPU dan lima calon anggota Bawaslu," ujarnya.

Wakil Ketua Komisi II DPR, Luqman Hakim, pun membantah isi pesan berantai tersebut. Ia mengatakan, pesan yang berisi nama-nama calon KPU dan Bawaslu terpilih itu hoaks.

Sebab, uji kelayakan dan kepatutan di DPR masih berlangsung dan baru akan selesai pada Rabu malam ini.

"Saya pastikan, Komisi II DPR RI belum punya keputusan siapa yang terpilih menjadi anggota KPU dan Bawaslu. Hoaks itu," kata Luqman.

Adapun nama-nama yang disebutkan dalam pesan itu adalah sebagai berikut:

KPU
1. Parsadaan Harahap (HMI/Golkar)
2. Hasyim Asyari (Ansor/PMII/PKB)
3. Betty Epsilon (HMI/Nasdem)
4. I Dewa Kade (GMNI/PDIP)
5. Yulianto Sudrajat (GMNI/PDIP)
6. Yessy Momongan (GAMKI/Gerindra)
7. Viryan (HMI/Gerindra)

Bawaslu
1. Rahmat Bagja (HMI/Golkar)
2. Fuadi (HMI/Gerindra)
3. Totok (GMNI/PDIP)
4. Aditya Perdana (HMI/Nasdem)
5. Mardian (PMII/PKB)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com