Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Drama" Puan Maharani Vs Ganjar Pranowo, Siapa Lebih Diuntungkan?

Kompas.com - 16/02/2022, 13:33 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rivalitas dua kader PDI-P, Puan Maharani dan Ganjar Pranowo, menuju Pilpres 2024 kian menguat.

Eskalasi suhu politik di antara keduanya semakin kentara, terlihat dari sindiran-sindiran Puan ke Ganjar.

Terbaru, Puan mengungkapkan kekesalannya karena ada gubernur yang tidak menyambut saat dia turun ke daerah. Puan mengaku heran kenapa ada gubernur yang tak menyambutnya, padahal ia seorang ketua DPR.

Baca juga: Sindiran Puan Maharani, Jawaban Ganjar Pranowo, dan Rivalitas Menuju Pilpres 2024

"Begitu saya datang, enggak mau menyambut gitu loh. Saya jadi bingung. Kayak enggak semangat gitu. Padahal harusnya jadi kebanggaan loh, ada kebangaan, saya juga bangga kok datang sebagai Ketua DPR ke mana-mana," kata Puan saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Manado, Rabu (9/2/2022),

Puan tidak menyebut nama gubernur yang dimaksud. Namun, ia membandingkan sikap gubernur itu dengan sikap kader-kader PDI-P di Sulawesi Utara yang menyambutnya.

"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya. Kenapa saya punya gubernur kok nggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," ujarnya.

Merespons hal ini, mantan Wali Kota Solo sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkap bahwa sosok gubernur yang disindir oleh Puan adalah Ganjar Pranowo.

Karena jika pernyataan Puan itu ditujukan untuk daerah pemilihan, maka gubernur yang dimaksud adalah Ganjar.

Puan merupakan Ketua DPR RI dari Fraksi PDI-P Daerah Pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah.

"Kalau daerahnya (pemilihan) Mbak Puan Dapil V, ya Gubernur Pak Ganjar, apa Khofifah ya tidak mungkinlah," kata Rudy dihubungi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Digadang Jadi Capres, Elektabilitas Puan, Airlangga, dan Muhaimin di Jabar Tak Sampai 1 Persen

Sementara, dengan santai Ganjar menyatakan, akan jadi orang terdepan untuk menyambut Puan jika nanti Ketua DPP PDI-P itu berkunjung ke Jateng.

"Siap nanti kalau (Puan Maharani) ke Jawa Tengah, saya sambut paling depan," kata Ganjar yang lantas tertawa, Minggu (13/2/2022), seperti ditayangkan Kompas TV.

Nama Puan dan Ganjar pun banyak diperbincangkan pasca-peristiwa ini. Lantas, siapa yang lebih diuntungkan?

Ganjar untung?

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, konflik itu lebih menguntungkan Ganjar ketimbang Puan.

Apalagi, bukan sekali ini saja Ganjar disinggung oleh Puan. Sebelumnya, pada Mei 2021, Gubernur Jawa Tengah itu tak diundang dalam rangkaian acara ulang tahun PDI-P di Semarang yang dihadiri oleh Puan.

Baca juga: Elektabilitas Tinggi, Mungkinkah Ridwan Kamil, Anies, dan Ganjar Diusung Partai Jadi Capres?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com