Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat dan Prosedur Isolasi Covid-19 di RSDC Wisma Atlet

Kompas.com - 14/02/2022, 19:12 WIB
Elza Astari Retaduari

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 menyebabkan banyak keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, makin tinggi.

Melansir dari Kantor Berita Antara, BOR RSDC Wisma Atlet per 3 Februari 2020 sudah mencapai 63 persen atau sedikit lebih tinggi dari standar batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Dengan data yang sama, diketahui ada 5.174 orang yang menjalani perawatan sehingga RSDC Wisma Atlet telah membuka empat tower yaitu Tower 4, 5, 6, dan Tower 7.

Akibat lonjakan kasus Covid-19 buntut varian Omicron, pasien tanpa gejala diisolasi terpusat bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, pasien orang tanpa gejala (OTG) ada juga yang dirawat di Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara.

Sementara isolasi di Wisma Atlet Kemayoran difokuskan untuk merawat pasien kategori ringan-sedang.

Baca juga: Stok Obat Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Dipastikan Aman untuk Tiga Bulan

Namun pekan ini terjadi tren penurunan pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSDC Wisma Atlet. Selain itu, sebagian besar pasien yang melakukan isolasi di RSDC Wisma Atlet pun hanya bergejala ringan.

“Pasien yang dirawat di Wisma Atlet Kemayoran dan Wisma Atlet Pademangan ada 5.175 trennya mengalami penurunan cukup banyak dibandingkan dengan hari -hari lain," kata Kepala Humas RSDC Wisma Atlet Kolonel Kes Dr Mintoro Sumego, pada Senin (14/2/2022), seperti dikutip dari Kompas.TV.

Disebutkannya, BOR di Wisma Atlet Kemayoran kini 45% dan Wisma Atlet Pademangan yaitu 43%.

Penurunan ini bisa jadi lantaran imbauan Pemerintah yang meminta pasien Omicron yang bergejala ringan atau tidak bergejala sama sekali untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, dengan dipantau melalui layanan telemedisin.

Namun jika masyarakat ingin isolasi di RSDC Wisma Atlet, perlu memperhatikan syarat dan prosedurnya.

Baca juga: Gelombang Covid-19 Ketiga di Depan Mata, Wisma Atlet Siapkan 2.000 Tempat Tidur Tambahan

Berdasarkan keterangan dari https://infeksiemerging.kemkes.go.id, RSDC Wisma Atlet memang hanya menerima pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) dengan hasil rapid test positif.

Kriteria PDP sendiri adalah mereka yang memiliki gejala yang nampak termasuk demam, batuk, sesak napas, hingga sakit tenggorokan. Selain itu, pasien dengan hasil observasi adanya gangguan saluran napas bawah serta mengalami kontak erat atau terjangkit dari pasien Covid-19 juga masuk dalam kategori PDP.

Sementara itu ODP memiliki gejala yang lebih ringan. Umumnya seperti batuk, sakit tenggorokan, dan demam, namun tidak ada kontak erat dengan penderita Covid-19. Pasien ODP akan dipulangkan setelah menjalani observasi, dan diminta melakukan isolasi mandiri di rumah selama beberapa waktu.

Syarat lain untuk bisa isolasi di RSDC Wisma Atlet adalah pasien yang terkonfirmasi hasil lab RT-PCR positif Covid-19 dengan memenuhi ketentuan:

  • Usia diatas 15 tahun
  • Memiliki penyakit komorbid yang terkontrol (self handling)
  • Kondisinya mampu mandiri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com