Salin Artikel

Syarat dan Prosedur Isolasi Covid-19 di RSDC Wisma Atlet

Melansir dari Kantor Berita Antara, BOR RSDC Wisma Atlet per 3 Februari 2020 sudah mencapai 63 persen atau sedikit lebih tinggi dari standar batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Dengan data yang sama, diketahui ada 5.174 orang yang menjalani perawatan sehingga RSDC Wisma Atlet telah membuka empat tower yaitu Tower 4, 5, 6, dan Tower 7.

Akibat lonjakan kasus Covid-19 buntut varian Omicron, pasien tanpa gejala diisolasi terpusat bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, pasien orang tanpa gejala (OTG) ada juga yang dirawat di Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara.

Sementara isolasi di Wisma Atlet Kemayoran difokuskan untuk merawat pasien kategori ringan-sedang.

Namun pekan ini terjadi tren penurunan pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSDC Wisma Atlet. Selain itu, sebagian besar pasien yang melakukan isolasi di RSDC Wisma Atlet pun hanya bergejala ringan.

“Pasien yang dirawat di Wisma Atlet Kemayoran dan Wisma Atlet Pademangan ada 5.175 trennya mengalami penurunan cukup banyak dibandingkan dengan hari -hari lain," kata Kepala Humas RSDC Wisma Atlet Kolonel Kes Dr Mintoro Sumego, pada Senin (14/2/2022), seperti dikutip dari Kompas.TV.

Disebutkannya, BOR di Wisma Atlet Kemayoran kini 45% dan Wisma Atlet Pademangan yaitu 43%.

Penurunan ini bisa jadi lantaran imbauan Pemerintah yang meminta pasien Omicron yang bergejala ringan atau tidak bergejala sama sekali untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, dengan dipantau melalui layanan telemedisin.

Namun jika masyarakat ingin isolasi di RSDC Wisma Atlet, perlu memperhatikan syarat dan prosedurnya.

Berdasarkan keterangan dari https://infeksiemerging.kemkes.go.id, RSDC Wisma Atlet memang hanya menerima pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) dengan hasil rapid test positif.

Kriteria PDP sendiri adalah mereka yang memiliki gejala yang nampak termasuk demam, batuk, sesak napas, hingga sakit tenggorokan. Selain itu, pasien dengan hasil observasi adanya gangguan saluran napas bawah serta mengalami kontak erat atau terjangkit dari pasien Covid-19 juga masuk dalam kategori PDP.

Sementara itu ODP memiliki gejala yang lebih ringan. Umumnya seperti batuk, sakit tenggorokan, dan demam, namun tidak ada kontak erat dengan penderita Covid-19. Pasien ODP akan dipulangkan setelah menjalani observasi, dan diminta melakukan isolasi mandiri di rumah selama beberapa waktu.

Syarat lain untuk bisa isolasi di RSDC Wisma Atlet adalah pasien yang terkonfirmasi hasil lab RT-PCR positif Covid-19 dengan memenuhi ketentuan:

  • Usia diatas 15 tahun
  • Memiliki penyakit komorbid yang terkontrol (self handling)
  • Kondisinya mampu mandiri

Harus ada rujukan

Pasien-pasien yang dikarantina di Wisma Atlet mayoritas datang setelah mendapat rujukan dari Puskesmas terdekat di tempat tinggalnya.

Jadi pasien tak bisa ujug-ujug untuk datang ke flat isolasi mandiri Wisma Atlet Kemayoran, meski sudah mengantongi hasil positif Covid-19.

"Kenapa harus ada rujukan Puskesmas, itu juga untuk memudahkan dari Puskesmas, agar mereka tahu di wilayahnya ada berapa yang positif Covid-19 dan berapa yang isolasi mandiri di Wisma Atlet," ujar Kepala Kesehatan Kodam Jaya Kolonel CKM dr. Stefanus Dony pada September 2020, dikutip dari Kontan.co.id.

Nantinya pasien yang mendapat rujukan akan diantarkan dengan ambulas atau kendaraan yang disiapkan oleh pihak Puskesmas. Dengan demikian pasien akan lebih aman saat menuju ke Wisma Atlet.

Saat tiba di Wisma Atlet, pasien akan mendapatkan pemeriksaan umum seperti anamnesis (wawancara), PE (checklist), dan juga pemeriksaan fisik. Jika tidak mengalami pneumonia maupun komorbid, pasien akan langsung dirawat untuk isolasi di Wisma Atlet.

Namun jika mengalami pneumonia sedang/berat dengan atau tanpa komorbid, pasien akan dirujuk ke rumah sakit rujukan.

Bisa datang mandiri

Pasien juga bisa datang mandiri, ke rumah sakit ke Wisma Atlet dengan mengantongi hasil rapid test positif. Sama halnya dengan pasien yang datang diantar oleh pihak Puskesmas, pasien akan melalui rangkaian pemeriksaan umum.

Bagi pasien yang belum memiliki hasil test PCR positif Covid-19, RSDC akan melakukan pemeriksaan mengenai gejala gangguan respirasi. Bila tidak ditemukan tanda-tandanya, pasien akan didekontaminasi dan diizinkan pulang.

Namun apabila ditemukan gejala gangguan respirasi dengan risiko kontak terhadap pasien Covid-19, usia 60 tahun ke atas, memiliki penyakit lain, maka yang bersangkutan ditetapkan sebagai ODP.

Jika pasien dengan gejala gangguan respirasi tidak memiliki risiko kontak terhadap pasien Covid-19, berusia di bawah 50 tahun dan tidak memiliki penyakit lain, yang bersangkutan akan diberikan edukasi mengenai perawatan di rumah, kemudian didekontaminasi dan diizinkan pulang.

Kemudian pasien suspect yang mengalami frekuensi napas < 24 kali permenit akan masuk dalam kategori PDP.

Baik ODP dan PDP lalu akan dilakukan uji laboratorium dan tes PCR, lalu berada dalam perawatan RSDC Wisma Atlet. Apabila kemudian mengalami pneumonia berat, pasien akan dipindahkan ke rumah sakit rujukan.

Masyarakat bisa menghubungi Hotline Covid-19 di nomor 119 ext 9 bila memerlukan penjelasan lebih lanjut.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/14/19125951/syarat-dan-prosedur-isolasi-covid-19-di-rsdc-wisma-atlet

Terkini Lainnya

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke