Lebih khusus lagi dalam menggelar kegiatan penyuluhan dan pendampingan kepada pelaku utama dan usaha kelautan dan perikanan, seperti nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar ikan serta petambak garam di lapangan.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat mencerahkan (enlightening), memperkaya (enrichment) dengan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, akses permodalan, akses pemasaran dan akses sumber daya lainnya, serta memberdayakan (empowerment) pelaku utama dan pelaku usaha KP.
Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BRSDM lainnya juga dlibatkan dalam pengenmabngan Kampung Samberembe.
Salah satu UPT tersebut adalah Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul, Yogyakarta, sebagai yang terdekat.
Peneliti LRMPHP Zaenal Arifin Siregar mengatakan, berdasarkan hasil penggalian informasi pada 2021, terdapat banyak hal positif yang dapat dipelajari dari Mina Padi Samberembe.
Menurutnya, terdapat keberanian para petani untuk berubah dari cara petani konvensional menjadi petani dengan teknologi mina padi yang dikembangkan menjadi daerah wisata.
Baca juga: Bersama Pemkab Tanah Bumbu, Kementerian KP Wujudkan Kampung Gabus Haruan
Dia menilai, perubahan itu terjadi karena adanya pertambahan core bisnis yang dilakukan para petani.
“Petani konvensional yang memiliki core bisnis menghasilkan padi berubah menjadi mina padi yang memiliki core bisnis penghasil padi dan ikan, lalu berubah menjadi daerah wisata yang memiliki tambahan wisata sebagai core bisnisnya," jelasnya.
Adapun, pengembangan Kampung Samberembe telah sejalan dengan tiga program prioritas Kementerian KP yang ditetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, salah satunya pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.
Sakti mengatakan, terdapat tiga kategori dalam pembangunan tersebut, yaitu kampung perikanan budidaya pedalaman untuk komoditas air tawar, kampung perikanan budidaya pesisir untuk komoditas payau, serta kampung perikanan budidaya laut.
Pada rapat kerja dengan Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Selasa (18/1/2022), Sakti mengatakan, pembangunan kampung perikanan merupakan salah satu program yang akan diakselerasi pada 2022.
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia, Kementerian KP Usung Kesehatan Laut dan Perikanan Berkelanjutan
Menurutnya, pembangunan tersebut bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dan mendorong pembangunan di berbagai daerah.
Adapun, pengembangan Kampung Samberembe yang mengadopsi kegiatan perikanan dan wisata dipelopori Kelompok Pembudidaya-Ikan Kecil (Pokdakan) Mina Muda yang dibentuk pada 2010.
Pada 2012, kampung ini mengikuti kegiatan percontohan budidaya mina padi dengan pola tanam jajar legowo, namun belum dapat berkembang dengan baik.
Pada 2016, mina padi jajar legowo yang dikembangkan dibarengi uji coba budidaya Udang Galah bersama Padi (Ugadi), hasil kerja sama dengan BRPI Sukamandi, salah satu UPT BRSDM Kementerian KP.