Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Adib Khumaidi mengatakan, sebenarnya rumah sakit sudah menyiapkan kapasitas tempat tidur pasien sebagai antisipasi tingginya peningkatan kasus Covid-19 dampak varian Omicron.
"Tapi jika lonjakan terus naik, skenario akan disiapkan juga seperti saat bulan Juli tahun lalu," ujar Adib.
Ia pun mengingatkan pihak rumah sakit agar juga menyiapkan alat-alat kesehatan, yang sebelumnya banyak digunakan ketika menangani pasien varian Delta. Menurut Adib, sudah saatnya pihak rumah sakit kembali mengeluarkan alat-alat kesehatan seperti alat bantu pernapasan.
Baca juga: Benarkah Omicron Bergejala Lebih Ringan, tetapi Lebih Berbahaya Dibanding Delta?
"Tolong juga dicek peralatan yang dulu pernah dipakai di bulan Juli-Agustus. Karena itu yang penting. HFNC (high-flow nasal oxygen), NIV (non-invasive ventilation), ventilator, dan sebagainya," papar dia.
"Yang Oktober-November kemarin turun, sekarang harus disiapkan semuanya. Jadi bukan hanya tempat tidur saja, tapi alat kesehatan juga harus disiapkan," imbuh Adib.
Untuk meringankan beban faskes dan tenaga kesehatan, pasien Omicron yang tidak memiliki gejala atau yang bergejala ringan diminta untuk melakukan isolasi mandiri.
Namun Adib mengingatkan, pasien-pasien tetap harus berada dalam pantauan medis sehingga disarankan memanfaatkan layanan telemedisin yang disiapkan Pemerintah.
Baca juga: Kemenkes Minta Pasien Positif Covid-19 Omicron Tanpa Gejala dan Gejala Ringan Isoman di Rumah
"Kalau mereka bisa terpantau dengan baik, tidak perlu ke rumah sakit. Ini yang perlu diketahui masyarakat. Sehingga tidak semua masyarakat berbondong-bondong ke rumah sakit," urainya.
Jika pasien dengan gejala ringan ramai-ramai datang ke rumah sakit, dikhawatirkan fasilitas kesehatan justru akan collapse.
"Akhirnya terjadi disaster di UGD, seperti yang terjadi di bulan Juli. Isolasi terpantau ini yang harus ditingkatkan, dan triage community ini lah, kapan dia harus datang ke rumah sakit," tutup Adib.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.