Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Prediksi RI Segera Tembus 300 Ribu Kasus Aktif Covid-19, Faskes Bisa Kepayahan

Kompas.com - 07/02/2022, 17:00 WIB
Elza Astari Retaduari

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Kesehatan memprediksi Indonesia akan menembus angka kasus aktif Covid-19 mencapai 300 ribu di dalam waktu dekat. Hal ini disebut dapat menyebabkan fasilitas kesehatan (faskes) kesulitan.

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Hermawan Saputra memberi gambaran mengenai peningkatan kasus Covid-19 yang setiap hari terus mengalami kenaikan. Ia menyebut, lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron saat in mirip seperti yang terjadi tahun lalu.

"Di akhir Januari 2021 lalu, juga sekitar 160 ribu kasus aktif," kata Hermawan Saputra dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV yang disiarkan pada 5 Februari 2022, seperti dikutip Kompas.com, Senin (7/2/2022).

Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Baca juga: Kasus Omicron Melonjak, Luhut Minta Masyarakat Tetap Beraktivitas seperti Biasa

Per hari kemarin, Minggu (6/2/2022), total kasus aktif Covid-19 ada sebanyak 188.889 setelah adanya 36.057 penambahan kasus positif dalam sehari.

"Jadi kalau misalnya kita melihat 3 hari ke depan dengan konstitensi laju yang terus menanjak ini, boleh jadi kita sudah menyentuh angka 262 ribu kasus aktif," tutur Hermawan.

Pada gelombang kedua Covid-19 akibat varian Delta pertengahan tahun lalu, menurutnya, rumah sakit mulai mengalami over kapasitas ketika kasus aktif mencapai angka 260 ribu.

Hermawan menyebut, kala itu stagnasi terjadi di fasilitas-fasilitas kesehatan, tepatnya di bulan Juni-Juli 2021.

Namun karakteristik Delta dan Omicron memang memiliki perbedaan. Hermawan menyebut varian Delta tingkat bahayanya lebih tinggi daripada varian Omicron.

Baca juga: Omicron Bisa Merusak Tubuh, Luhut: Lansia 60 Tahun ke Atas Jangan Keluar Rumah hingga Sebulan ke Depan

"Kemungkinan besar hemat kami, untuk kasus Omicron ini baru akan sangat mengkhawatirkan apabila kasus aktif lebih dari 300 ribu kasus aktif," tuturnya.

"Dan itu boleh terjadi akan terjadi dalam satu minggu ke depan, dengan laju kenaikan lebih dari 30 ribu kasus sehari," sambung Hermawan.

Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang signifikan untuk bisa melandaikan kurva peningkatan kasus Omicron. Jika tidak, kata Hermawan, akan sangat berdampak terhadap kemampuan fasilitas kesehatan.

"Jadi kalau satu minggu ke depan kita tidak melakukan upaya signifikan menuju flattening the curve atau pelandaian kurva, maka tentu saja kita pun akan mendapatkan kepayahan atau tekanan pada faskes kita," tegasnya.

Untuk itu, Hermawan mengingatkan pentingnya berbagai pencegahan dilakukan. Seperti kampanye dan edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat, hingga dibuatnya kebijakan yang lebih ketat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com