Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Banten dan Erupsi Gunung Anak Krakatau Hampir Bersamaan, Apakah Berkaitan?

Kompas.com - 04/02/2022, 19:34 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa mengguncang wilayah Banten, Jumat (4/2/2022) pukul 17.10.45 WIB.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berkekuatan Magnitudo 5,5 ini berasal dari barat daya Bayah, Banten, dengan kedalaman 10 kilometer.

BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Bayah Banten, Terasa sampai Jakarta

Sekitar tiga menit sebelum gempa, terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau di Lampung. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mencatat, erupsi terjadi pada pukul 17.07 WIB.

Berdasar hasil pengamatan, tinggi kolom abu kurang lebih 1.000 meter di atas puncak (sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut).

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 milimeter dan durasi kurang lebih 2 menit 49 detik.

Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status level II atau waspada. Dengan status tersebut, masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah.

Baca juga: BMKG: Gempa Magnitudo 5,5 di Bayah Banten, Tak Berpotensi Tsunami

Dengan jarak waktu yang berdekatan, adakah keterkaitan antara gempa di Bayah dengan erupsi Gunung Anak Krakatau?

Penjelasan BMKG

Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memastikan, tidak ada hubungan antara gempa di Bayah dengan erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Gempa selatan Banten ini murni gempa tektonik yang tidak ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda," katanya kepada Kompas.com, Jumat (4/2/2022).

Daryono menjelaskan, gempa yang terjadi di Bayah merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan pada kerak Samudera lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Banten.

"Gempa jenis ini lazim disebut sebagai gempa yang bersumber dalam lempeng atau gempa interslab (interslab earthquake)," ujar dia.

Kata PVMBG

Sementara, Subkoordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, mengatakan, lokasi gempa tektonik di Bayah memang relatif berdekatan dengan Gunung Anak Krakatau.

Namun, senada dengan Daryono, ia memastikan tak ada keterkaitan langsung antara gempa dan erupsi keduanya.

"Proses tektonik dan vulkanik tidak berkaitan secara langsung," kata Devy kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tinggi Abu Vulkanik Capai 1.000 Meter

Namun demikian, Devy mengatakan, gempa tektonik bisa saja menjadi pemicu erupsi.

Sebab, saat ini kondisi magma di Gunung Anak Krakatau sedang dalam kondisi overpressure atau kelebihan tekanan.

Sebagai analogi, gunung api adalah gelas dan magma adalah air. Jika air di dalam gelas penuh lantas ada gangguan dari luar, dalam hal ini digoyang oleh gempa tektonik, maka air itu bisa tumpah.

"Namun, jika di dalam gelas ini tidak ada airnya (magma) maka digoyang gempa sebesar apapun tidak akan keluar airnya (tidak terpicu erupsi)," terang Devy.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Masyarakat Diimbau Waspada Hoaks

Devy menambahkan, meski gempa di Bayah dan erupsi Gunung Anak Krakatau berada di lempeng yang sama, tapi keduanya memiliki sistem yang unik satu sama lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com