Walaupun begitu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Jumeri menilai PTM masih perlu dilakukan.
Menurut dia, sekolah tatap muka mendesak untuk dilaksanakan.
Hal itu disampaikan Jumeri merespons pernyataan Presiden Jokowi yang meminta PTM di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten untuk dievaluasi.
“Sejalan dengan rekomendasi dari berbagai studi, pemulihan pembelajaran melalui pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan mendesak untuk dilaksanakan,” kata Jumeri kepada Kompas.com, Rabu (2/2/2022).
Ia juga menilai, penerapan ketentuan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 masih layak dijadikan panduan.
Baca juga: Tak Hanya Jokowi, Ketua DPR Juga Minta PTM Dievaluasi: Orangtua Sudah Khawatir
Dalam SKB Empat Menteri ini, PTM 100 persen bisa dilaksanakan di wilayah berstatus PPKM Level 1-2 dengan tingkat vaksinasi dosis kedua untuk pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di atas 80 persen dan lansia di atas 50 persen.
Ketentuan yang ditetapkan dalam SKB itu, menurut Jumeri, sudah mempertimbangkan dan mengakomodasi mekanisme penyelenggaraan pembelajaran tatap muka berdasarkan level PPKM suatu wilayah.
Meski begitu, ia menyatakan pihaknya tetap memperhatikan permintaan Jokowi agar Kemendikbud Ristek terus meningkatkan pengawasan dan monitoring.
“Sehingga, penyesuaian akan dilakukan jika terjadi perubahan status PPKM di suatu wilayah. Detail pengaturan dapat ditemukan dalam lampiran SKB Empat Menteri,” jelas dia.
Baca juga: Epidemiolog Sarankan PTM 100 Persen Dihentikan karena Omicron Juga Sasar Anak-anak
Komisi pendidikan DPR RI menilai, sudah sepatutnya kegiatan PTM 100 persen dievaluasi. Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf pun membandingkan PTM dengan kegiatan dari sektor lain yang telah mengurangi kapasitasnya.
Dede lalu mencontohkan banyaknya perkantoran yang kini sudah kembali menerapkan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.
"Dengan peningkatan yang drastis dalam waktu singkat ini, kan orangtua khawatir dong. Kantor-kantor saja semua dikembalikan 50 persen, bahkan ada yang WFH, masa sekolah tidak?" tukas Dede Yusuf saat dihubungi, Rabu (2/2/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.