JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit (RS) rujukkan Covid-19 meningkat seiring dengan lonjakan kasus Covid-19.
Ia mengatakan, rata-rata BOR RS di tingkat nasional 13,89 persen. DKI Jakarta menjadi penyumbang tertinggi yaitu 52 persen.
"Rata-rata BOR rumah sakit rujukan di tingkat nasional sebesar 13,89 persen dengan DKI Jakarta sebagai penyumbang tertinggi yaitu mencapai 52 persen, disusul Banten 22 persen dan Jawa Barat 16 persen," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (2/2/2022).
Baca juga: BOR RS Covid-19 di Jakarta Capai 60 Persen, ICU 28 Persen
Wiku mengatakan, saat ini, sebanyak 30 provinsi di Indonesia masih mempertahankan BOR RS di bawah 10 persen.
Ia juga mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan pasien, pemerintah meningkatkan jumlah tempat tidur perawatan Covid-19 mencapai 10.996 untuk ruang isolasi dan ICU.
"Angka ini dapat dioptimalkan dengan mengkonversikan hingga 40 kali dan kebutuhannya bertambah di kemudian hari," ujarnya.
Baca juga: Cepatnya Kenaikan BOR RS di Jakarta dan Bayang-bayang Kengerian Gelombang Ketiga...
Lebih lanjut, Wiku mengatakan, jika dilihat dari tren kasus kematian yang lebih sedikit dibandingkan gelombang pertama dengan jumlah kasus positif yang sama, dapat diprediksi sebagian besar kasus positif berpeluang besar sembuh.
"Bahkan pada pasien positif Omicron 90 (persen) mengalami gejala ringan dan asimtomatik atau tanpa gejala. Untuk itu, pemerintah berkomitmen untuk terus mengupayakan peningkatan kesembuhan bagi pasien Covid-19," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.