Lonjakan kasus ini diprediksi bisa mencapai 60.000 kasus dalam sehari. Prediksi jumlah kasus baru itu lebih tinggi dari rekor penambahan kasus harian yang terjadi pada 15 Juli 2021, dengan 56.757 kasus baru akibat penyebaran varian Delta.
Epidemiolog dan sejumlah kalangan sebenarnya sudah mengingatkan pemerintah terkait ancaman gelombang ketiga pandemi ini.
Peringatan ini dilontarkan saat pemerintah membatalkan rencana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 secara nasional saat libur Nataru.
Libur Nataru dikhawatirkan akan menciptakan klaster baru. Pasalnya, tak ada pembatasan yang signifikan terkait kerumunan dan mobilitas orang.
Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mewajbkan agar sekolah menggelar pendidikan tatap muka (PTM) atau dilakukan secara offline juga disesalkan.
Kebijakan ini dilakukan saat angka kasus pasien Covid-19 varian Omicron naik signifikan.
Selain Nataru, PTM dikhawatirkan akan mempercepat penyebaran dan penularan Omicron.
Menurut WHO dan sejumlah ahli, varian baru Covid-19 ini lebih cepat menular dibanding varian Delta.
Mutasi terbaru virus corona ini juga dapat menginfeksi orang yang sudah menerima vaksin dua kali.
Meski ada lonjakan kasus Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah bahwa saat ini Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga pandemi.
Pasalnya, kenaikan kasus baru terjadi dua pekan. Meski demikian, potensi gelombang ketiga pandemi bisa saja terjadi jika melihat peningkatan kasus Covid-19 saat ini.
Menurut Kemenkes, kasus harian Covid-19 berpotensi terus mengalami kenaikan hingga mencapai puncaknya pada akhir Februari 2022.
Mengutip penjelasan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, puncak kasus harian Covid-19 berpotensi bisa tiga hingga kali lebih besar dari puncak kasus harian saat penularan varian Delta.
Sehingga jika tahun lalu puncak kasus harian saat penularan varian Delta sebanyak 56.000, maka ada potensi varian Omicron terjadi tiga hingga empat kali lipat.
Pemerintah mengklaim sudah menyiapkan diri menghadapi gelombang ketiga pandemi.