Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Minta Orang Tua dan Anak Tetap Diberi Pilihan Melakukan PTM atau Pembelajaran Jarak Jauh

Kompas.com - 28/01/2022, 19:03 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti meminta orangtua dan anak diberi hak untuk memilih apakah akan menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Hal itu disampaikan Retno menanggapi masifnya penyebaran Covid-19 varian Omicron.

“(Dibiarkan) memilih berdasarkan kondisi dan profil risiko masing-masing keluarga,” kata Retno pada Kompas.com, Jumat (28/1/2022).

Retno menyebut, pemerintah mesti belajar dari gelombang kedua Covid-19 medio tahun 2021 agar tidak banyak masyarakat yang menjadi korban.

Apalagi, lanjut dia, saat ini telah ditemukan transmisi lokal penularan varian Omicron dan pasien yang meninggal dunia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Pimpinan Komisi X Minta Keputusan Evaluasi PTM Libatkan Daerah

Retno berharap, agar fakta ini membuat pemerintah memprioritaskan kesehatan anak-anak untuk dalam mengambil kebijakan.

“Kita harus mengedepankan keselamatan anak-anak Indonesia,” ucapnya.

Selain itu, Retno meminta, agar pihak sekolah terbuka menyampaikan informasi tentang kondisi siswanya.

Sebab, KPAI mendapatkan aduan dari masyarakat bahwa ada pihak sekolah yang menutupi informasi jika ada siswa yang terinfeksi Covid-19.

“Sehingga ketika anak kembali PJJ, namun tetap pergi ke luar rumah, ia berpotensi tertular dari temannya itu,” jelas dia.

Selain itu, ada pula sekolah yang tidak menerapkan PJJ meski ada ditemukan kasus infeksi Covid-19 pada siswanya.

Baca juga: PTM di Kota Tangerang Akan Kembali Diterapkan Saat Kasus Covid-19 Melandai

“Hanya anak yang positif itu saja yang tidak ikut PTM, hal itu dinilai membahayakan oleh orangtua pengadu,” sebutnya.

Diketahui kasus baru Covid-19 mengalami lonjakan lagi. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hari ini terdapat 9.905 kasus baru.

Sementara itu kasus aktif Covid-19 juga mengalami peningkatan menjadi 43.574 kasus.

Belum ada tanda-tanda pemerintah akan kembali mengurangi presentase PTM atau mengubahnya kembali ke PJJ.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut sebuah sekolah diperbolehkan untuk tidak menggelar PTM ketika ditemukan klaster baru di lokasi itu dengan dengan positivity rate surveilans epidemiologis sebesar 5 persen.

Syarat berikutnya adalah lokasi sekolah memiliki notifikasi hitam pada aplikasi PeduliLindungi sebanyak 5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com