JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo buka suara soal kriteria Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) "Nusantara" yang ia incar.
Sebelumnya, pada Maret 2020, Jokowi sempat menyebutkan sejumlah nama, mulai dari mantan kepala daerah hingga eks menteri.
Nama-nama itu yakni, eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, dan mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana.
"Kandidat memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyana, empat Pak Azwar Anas," ungkap Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Namun, terbaru, presiden spesifik menyebutkan sosok yang ia inginkan, yakni pernah memimpin daerah dan berlatar belakang arsitek.
"Paling tidak pernah memimpin daerah dan punya background arsitek," kata Jokowi saat bertemu dengan beberapa pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/1/2022), seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Dengan kriteria tersebut, maka gugur sudah peluang empat sosok yang sempat disebutkan Jokowi sebagai Kepala Otorita IKN. Sebab, keempat nama itu tak berlatar belakang arsitek.
Namun, Ahok dan Azwar Anas setidaknya memenuhi satu kriteria, yakni pernah memimpin suatu daerah.
Dugaan publik pun kini mengerucut pada segelintir tokoh. Setidaknya, ada empat nama yang dinilai memenuhi kriteria Jokowi, berlatar arsitek dan punya pengalaman memimpin daerah. Siapa mereka?
Baca juga: Megaproyek Nusantara: Ngebutnya UU IKN, Beban Berat APBN dan Rakyat yang Terancam
Nama Ridwan Kamil langsung ramai disebut sebagai calon Kepala Otorita IKN incaran Jokowi. Gubernur Jawa Barat itu memang punya latar belakang arsitek.
Ia menempuh studi S1 jurusan teknik arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB), dan merampungkan jenjang S2 sebagai Master of Urban Design Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat.
Emil, begitu sapaannya, juga pernah menjadi dosen teknik arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sebagai arsitek, karya Emil banyak dikenal publik seperti Museum Tsunami Aceh, Gerbang Kemayoran, Marina Bay Waterfront Master Plan Singapura, dan lainnya.
Baca juga: Mengingat Lagi Janji Jokowi soal Biaya Pemindahan Ibu Kota Negara Tak Bebani APBN
Emil juga telah meraih berbagai penghargaan di bidang arsitektur hingga ke tingkat internasional.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Emil lebih dulu menjadi Wali Kota Bandung, yakni selama 2013-2018. Emil menjabat sebagai Gubernur Jabar sejak 2018 dan akan berakhir pada 2023.