Simulasi kedua ini, menurut KNKT, punya tujuan dan skenario yang sama dengan simulasi pertama.
“Simulasi (kedua) sukses mereka ulang kecelakaan. Meski begitu, beberapa tujuan tidak tercapai, karena perbedaan konfigurasi antara simulator dan pesawat terbang yang kecelakaan,” tulis KNKT.
“Rincian hasil simulasi akan dimuat dalam laporan final,” tulis KNKT.
Dari sejumlah investigasi yang dilakukan, sebagian besar belum berkesimpulan dan KNKT hanya melaporkan perkembangan terkini saja.
Selain simulas, investigasi yang belum berkesimpulan yakni berkaitan dengan autothrottle computer, autothrottle servo, flight control computer (FCC), dan uji kecocokan sinyal flight spoiler surface position & flight spoiler position yang diterima autothrottle computer.
Baca juga: Misteri Kecelakaan Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJY 182 Belum Berjawab
KNKT memastikan investigasi berlanjut dengan data dan analisis berdasarkan informasi yang telah dihimpun saat ini.
Investigasi akan berkisar pada penyebab masalah tuas dorong, riwayat perawatan sistem autothrottle, kinerja pilot dan pelatihannya dalam mencegah dan menangani gangguan, kemungkinan masalah operasional akibat kelalaian manusia, dan masalah organisasi.
Namun, KNKT memastikan tetap membuka peluang investigasi jika ditemukan masalah lain di kemudian hari.
Baca juga: Kepala Bappenas Umumkan Nama Ibu Kota Baru: Nusantara
“Rencananya, investigasi ini akan dipublikasikan secara final tidak lewat dari Januari 2023,” tulis KNKT.
“Pembaca perlu mencatat bahwa informasi dalam laporan dan rekomendasi KNKT ini bertujuan untuk mendukung keamanan penerbangan, tidak ada maksud untuk menyalahkan.”
Dalam dokumen yang ditandatangani Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono ini, sejumlah pihak dari mancanegara disebut turut serta membantu investigasi, berpedoman pada Annex 13 ICAO (International Civil Aviation Organization).
Investigasi berlanjut dengan partisipasi dari National Transportation Safety Board (NTSB, Dewan Keamanan Transportasi Nasional) Amerika Serikat, Transport Safety Investigation Bureau (TSIB, Badan Investigasi Keselamatan Berkendara) Singapura, dan Air Accidents Investigation Branch (AAIB, Cabang Investigasi Kecelakaan Udara) Britania Raya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.