Sekretaris Fraksi Partai Nasdem DPR, Saan Mustopa tak sependapat dengan pernyataan Bahlil terkait penundaan Pilpres 2024.
Bahkan, ia menegaskan bahwa dirinya sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR, hingga kini tidak memiliki wacana untuk menunda Pilpres.
Saan menyatakan bahwa Komisi II DPR hingga kini masih bersikap pada ketetapan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu bahwa Pemilu diselenggarakan pada 2024.
Baca juga: Kasus-kasus Korupsi yang Membelenggu Garuda hingga Nyaris Bangkrut...
"Komisi II sampai hari ini firm bahwa Pemilu itu 2024," kata Saan ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa.
Menilai usulan penundaan Pilpres tak bakal terwujud, Saan meminta Bahlil fokus pada persoalan investasi di Indonesia.
"Lebih baik Pak Bahlil konsentrasi bagaimana investasi di Indonesia ini tumbuh sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi," kata dia.
Sebab, Bahlil dinilai lebih membantu terkait dengan pemulihan ekonomi nasional, apabila fokus pada menumbuhkan investasi.
Ia juga meminta para pejabat pemerintah tidak lagi membuat pernyataan-pernyataan gaduh di tengah pandemi.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga tak sepakat dengan wacana penundaan Pilpres 2024.
Dirinya mengaku enggan menanggapi pernyataan rekannya sesama di jajaran menteri, Bahlil itu. Ia hanya menyampaikan sedikit komentar dan menegaskan bahwa Pilpres wajib dilakukan setiap lima tahun.
"Saya tidak menanggapi karena siklus (Pilpres) berdasarkan undang-undang 5 tahunan. Lihat undang-undangnya," jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu di kantor DPP Partai Golkar, Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.