Diberitakan sebelumnya, kerusuhan pecah di kota-kota di seluruh Kazakhstan pada Rabu (6/1/2022), ketika ribuan orang dengan marah memprotes kenaikan harga bahan bakar yang tajam yang memicu pengunduran diri pemerintah negara Asia Tengah itu.
Khabar 24 melaporkan keadaan darurat telah diberlakukan di seluruh negeri. Sementara pengunjuk rasa mulai menerobos bandara di kota terbesar negara itu, Almaty.
Kondisi darurat akan diterapkan hingga 19 Januari, dengan kantor berita mengatakan pembatasan pergerakan, termasuk transportasi, diterapkan di tiga kota besar dan 14 wilayah.
Di tiga kota, pejabat pemerintah setempat diserang, bangunan dirusak dan "batu, tongkat, gas, merica, dan bom molotov digunakan," menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan.
Seorang jurnalis di Almaty mengatakan kepada CNN bahwa mereka mengalami pemadaman internet, dan lampu tampak padam di gedung-gedung di dekat kediaman Presiden dan kantor wali kota.
Layanan pers bandara Almaty mengatakan kepada outlet lokal Orda.kz, ada "sekitar 45 penyerang berada di bandara" pada Rabu (5/1/2022) malam.
Baca juga: Kazakhstan Makin Tegang, KBRI Nur-Sultan Minta WNI Waspada
"Petugas bandara mengevakuasi penumpang sendiri," tambah mereka melansir CNN.
Protes itu tersulut ketika pemerintah mencabut kontrol harga pada bahan bakar gas cair (elpiji) pada awal tahun, menurut laporan Reuters.
Padahal, banyak orang Kazakhstan telah mengubah mobil mereka untuk menggunakan bahan bakar jenis itu karena biayanya yang rendah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.