Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Omicron Transmisi Lokal Kunjungi Restoran di SCBD, Kemenkes Lakukan "Tracing"

Kompas.com - 28/12/2021, 11:55 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa varian Omicron dideteksi pertama kali di Afrika Selatan, dan kini sudah ada 89 negara yang melaporkan kasus varian vrius baru, termasuk di Indonesia.

Di sisi lain, WHO menyatakan informasi yang saat ini tersedia masih minim. Sementara, data epidemiologis yang diperoleh dari Afrika Selatan tidak bisa digunakan untuk memastikan seberapa besar tingkat penularan dari varian Omicron.

Para ahli mengatakan varian Omicron lebih menular dari varian lainnya, yang diduga menjadi pemicu ledakan kasus, yang tak hanya terjadi di Afrika Selatan. Inggris juga mencatat lonjakan kasus Covid-19 akibat varian B.1.1.529 tersebut.

Baca juga: Pasien Covid-19 Penularan Lokal Omicron Tak Punya Riwayat ke Luar Negeri

Meski pada laporan awal varian Omicron disebut lebih ringan, namun kasus rawat inap akibat varian ini masih terjadi, bahkan tercatat satu kasus kematian di Inggris.

Gejala omicron

Meskipun dampak yang dialami setiap pasien yang terpapar Omicron mungkin berbeda, tetapi gejala varian Omicron serupa dengan virus corona yang pertama kali ditemukan di China.

Baca juga: Antisipasi Ancaman Gelombang Omicron Jelang Tahun Baru, Pemerintah Perketat Pintu Masuk Negara

Karakteristik gejala Covid-19 mirip gejala infeksi virus influenza. Kemunculan gejala dipengaruhi kondisi kesehatan pasien secara umum, juga level kekebalan tubuh dan kemampuannya untuk melawan virus.

Berdasarkan temuan terbatas pada sejumlah pasien, gejala varian Omicron yang umum terjadi, antara lain:

  • Kelelahan
  • Kehabisan tenaga
  • Nyeri otot di sekujur tubuh
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan

Gejala varian Omicron lain yang kurang umum meliputi sesak napas, serta kehilangan kemampuan mencium dan mengecap atau anosmia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com