Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Antisipasi Omicron, Penjagaan Pintu Masuk WNA ke Jakarta Diperketat

Kompas.com - 27/12/2021, 16:02 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Gubernur (Wagub) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait untuk mengantisipasi merebaknya kasus Covid-19 vairan Omicron.

Utamanya, kata dia, koordinasi terkait penjagaan pintu masuk warga negara asing (WNA) ke Jakarta. Koordinasi ini dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian dalam Negeri (Kemendagri), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Kami bekerja sama untuk memastikan bahwa melalui saluran atau pintu masuk udara, di bandara, pelabuhan, stasiun, tempat-tempat lain telah kami jaga," ucap Riza seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (27/12/2021).

Sebagai langkah lebih lanjut, ia mengingatkan warga agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.

Baca juga: Antisipasi Omicron, Wagub DKI Ingatkan Warga Taat Prokes dan Segera Vaksinasi Covid-19

Langkah tersebut, sebut Riza, dilakukan untuk merespons pertanyaan terkait antisipasi virus SARS-CoV-2 varian Omicron yang belum lama mulai terdeteksi di Jakarta.

"Yang paling penting warga sendiri untuk terus memastikan melaksanakan prokes," kata dia, Minggu (26/12/2021).

Adapun prokes yang dimaksud harus sesuai himbauan Satgas Penanganan Covid-19 melalui Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama (6M).

Selain prokes, Riza juga meminta semua warga segera melaksanakan vaksinasi Covid-19. Utamanya vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun yang mulai dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua di Jakarta Sudah Capai 91,8 Persen

"Jangan sampai terlambat. Jangan sampai nanti sudah kena, baru ngerasa perlu adanya vaksin," ujarnya.

Sebelumnya, Kemenkes melaporkan terdapat penambahan kasus varian Omicron di Indonesia sebanyak 27 kasus. Dengan penambahan ini, total ada 46 kasus Omicron di Tanah Air hingga Minggu (26/12/2021).

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sebagian besar kasus baru itu berasal dari pelaku perjalanan internasional.

Namun, kata dia, ada satu tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet yang terkena varian Omicron.

Baca juga: Satu Pasien Terinfeksi Omicron Lolos dari Wisma Atlet adalah WNI dari Inggris

"Sebanyak 26 kasus merupakan imported case, di antaranya 25 warga negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan satu orang WNA asal Nigeria," kata Nadia melalui keterangan tertulis, Minggu.

 

Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul "Antisipasi Omicron, Wagub DKI Ingatkan Warga Taat Prokes dan Segera Vaksinasi Covid-19".

Penulis: Sania Mashabi | Editor: Nursita Sari

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com