Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giring Sindir Sosok Pemolitisasi Agama hingga Figur yang Dipecat Jokowi, Siapa yang Dimaksud?

Kompas.com - 23/12/2021, 20:11 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Namun demikian, menurut Isyana, pernyataan Giring itu disampaikan lantaran PSI tidak ingin persatuan Indonesia terkoyak.

Sebab, saat ini, banyak orang menghalalkan segala cara dalam berpolitik. Banyak yang ingin berkuasa meski tak peduli merusak hubungan satu sama lain.

"Itulah sebabnya Bro Giring dalam pidatonya menegaskan bahwa Indonesia akan terancam jika kelak pengganti Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA, bergandeng tangan dengan kelompok intoleran dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam Pilkada," ucap Isyana.

Baca juga: Puja-puji Giring PSI untuk Jokowi dan Ambisi Jadi Capres pada 2024

"Untuk itu, seluruh pengurus dan kader PSI akan berjuang keras agar yang kelak terpilih menggantikan Pak Jokowi adalah orang yang punya komitmen melanjutkan kerja Pak Jokowi," lanjutnya.

Singgung Anies?

Meski Giring tak lugas menyebutkan sosok yang ia maksud, namun, spekulasi publik tertuju pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Bagaimana tidak, sejak Anies menjabat, tak terbilang PSI melontarkan kritikan. Beberapa waktu lalu Giring juga sempat menyebut Anies sebagai pembohong, sama dengan istilah yang ia gunakan di HUT ke-7 PSI.

“Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai jatuh ke Anies Baswedan. Seorang pemimpin sejati akan berupaya sekeras mungkin untuk menyelamatkan rakyat, menyelamatkan kepentingan yang lebih besar. Seorang pembohong tidak demikian,” kata Giring dalam video yang diunggah akun Twitter PSI, @psi_id, 21 September 2021.

Baca juga: Di Muktamar Ke-34 NU, Said Aqil Klaim Tak Ada Dai dan Pesantren NU yang Terpapar Radikalisme

Dalam pidatonya di HUT ke-7 PSI, Giring juga menyindir sosok yang pernah dipecat oleh Jokowi.

Sebagaimana diketahui, pada pertengahan 2016 silam Jokowi mencopot Anies dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Anies lengser setelah lebih kurang 20 bulan menjabat.

Terkait hal ini, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, yakin bahwa Giring sengaja menyindir Anies Baswedan.

Adi mengatakan, sejak lama PSI telah menempatkan diri sebagai oposisi Anies. Oleh karenanya, apa saja yang dilakukan Gubernur DKI itu akan selalu dikritisi.

"Jadi segala hal yang terkait dan berbau Anies Baswedan, PSI pasti melawan, kontra," kata Adi kepada Kompas.com, Kamis (23/12/2021).

"Ya begitu cara berpolitik PSI, memang selalu membikin jarak tegas antara PSI dengan Anies, antara PSI dengan sesuatu yang dianggap radikal, antara sesuatu dengan sesuatu yang dianggap konservatif, itu cara berpolitik PSI dari dulu," lanjutnya.

Menurut Adi, sikap keras PSI ke Anies ini merupakan residu dari Pilkada DKI 2017. Kala itu, PSI menjadi pendukung nomor satu Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.

Namun, suara Ahok kalah oleh Anies dan justru terjegal karena isu penistaan agama.

Sikap yang diambil PSI ini, kata Adi, bakal terus berlanjut sampai Pilpres 2024 mendatang.

"Jadi ini memang murni residu pasca Pilkada 2017 di Jakarta di mana PSI setelah itu memang sangat membuka forum terbuka dengan Anies Baswedan, semua kebijakannya dikritik, bahkan Anies selalu di-bully apapun yang terkait dengan Anies," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com