Di sisi lain, pendiri Survei KedaiKOPI ini juga mengaku lembaga surveinya telah mendorong partai politik untuk menghadirkan tokoh baru untuk Pilpres.
Hensat mengatakan, lembaga surveinya bahkan telah membuat sejumlah klaster tokoh yang biasanya tidak dimunculkan dalam berbagai survei nasional.
"Jadi calon presiden itu kita bikin klaster-klaster, makanya muncul tuh banyak nama seperti Rizal Ramli, Sudirman Said, Abraham Samad, Firli Bahuri pun muncul begitu," ungkap dia.
Baca juga: Membandingkan Sikap Parpol soal Presidential Threshold Jelang 2024 dan di Pemilu Sebelumnya
Ia juga mengaku telah menyarankan ke berbagai partai politik untuk mempertimbangkan hadirnya tokoh baru dalam internal partai agar dipertimbangkan maju Pilpres.
Sejumlah partai politik yang disebutnya yaitu PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar, Demokrat bahkan PKS.
"Jadi, mau saya, misalnya kayak di PDI Perjuangan aja. Selama ini orang bicara tentang Ganjar Pranowo, bicara tentang Puan Maharani, tapi KedaiKOPI juga bicara tentang Budiman Sudjatmiko, di Gerindra, KedaiKopi juga bicara tentang Sandiaga Uno," ucap Hensat.
"Demikian pula di Golkar walaupun nama Airlangga Hartarto kuat sekali, tapi kita juga tetap mengingatkan Golkar untuk bisa mencari tokoh-tokoh yang mumpuni dari luar," tambah dia.
Sementara itu, untuk Demokrat dan PKS, Hensat meyakini bahwa dua partai itu masih memiliki strategi untuk mencari tokoh lain di luar partainya dan diusung dalam Pilpres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.