Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Ajak Perhimpunan Indonesia-Tionghoa Jaga Kerukunan Bangsa

Kompas.com - 20/12/2021, 12:05 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengajak Perhimpunan Indonesia-Tionghoa mampu menjaga kerukunan kepedulian demi kepentingan bersama sebagai bangsa Indonesia.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam amanat yang dibacakan Deputi VI Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam Janedjri M Gaffar dalam acara Musyawarah Nasional V Perhimpunan Indonesia-Tionghoa di Jakarta, Minggu (19/12/2021).

"Perhimpunan INTI harus mampu mendorong proses pembauran sosial untuk terwujudnya harmoni dalam kehidupan berbangsa," kata Mahfud, dalam keterangan tertulis, Minggu.

Baca juga: Perhimpunan Tionghoa Buka Posko Tabung Oksigen Gratis untuk Warga Jabodetabek

Mahfud menekankan, identitas kebangsaan Indonesia tidak pada satu suku, ras, bahasa, atau pun agama tertentu.

Identitas kebangsaan Indonesia adalah pada ide, gagasan, dan cita-cita untuk hidup merdeka dan menghapuskan penjajahan di atas dunia.

Selain itu, Mahfud mengatakan bahwa kebinekaan adalah realitas manusia sekaligus sejarah yang tidak dapat diingkari.

"Sejarah menunjukkan bahwa suatu bangsa akan mengalami perang tidak berkesudahan bahkan kehancuran ketika memaksakan penyeragaman dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Mahfud.

Mahfud menjelaskan, kebinekaan yang berisi perbedaan identitas dan pandangan tentu memiliki potensi berkembang menjadi konflik serta perpecahan jika hubungan harmonis antar-komponen bangsa tidak diwujudkan.

Pada tataran praktik implementatif, ia mengingatkan, persatuan atas dasar wawasan kebangsaan harus selalu dijaga dan ditingkatkan.

Caranya adalah dengan menjalankan kerukunan dan kepedulian terhadap sesama warga negara dan antar-warga masyarakat.

Praktik kerukunan dan kepedulian tersebut membutuhkan proses pembauran antar-kelompok masyarakat.

Sementara, pembauran adalah sikap dan tindakan untuk saling mengenal, berkomunikasi, dan berinteraksi secara sosial dengan warga dan masyarakat lain.

Hal ini, menurut Mahfud, harus dilakukan dengan memberikan ruang dan peran kepada warga dan kelompok lain di setiap bidang kehidupan.

Baca juga: Kiprah Keturunan Tionghoa dalam Sumpah Pemuda...

Baik dalam lingkungan sosial di tempat tinggal, pemerintahan, politik, maupun di ekonomi. Dengan demikian, tidak akan ada eksklusivisme.

"Saya yakin Perhimpunan INTI sebagai ormas mampu menjadi garda terdepan dalam meningkatkan kerukunan dan kepedulian demi kepentingan bersama sebagai bangsa Indonesia," imbuh Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com