Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Logistik Macet, Polisi Sekat Jalan Antisipasi Wisatawan yang Nekat Kunjungi Lokasi Erupsi Semeru

Kompas.com - 13/12/2021, 13:33 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, aparat kepolisian dan TNI sudah melakukan penyekatan guna mengantisipasi terulangnya peristiwa warga yang nekat melakukan wisata ke kawasan erupsi Gunung Semeru.

Sebelumnya, diberitakan Kompas TV, jalur evakuasi dan distribusi logistik dari dan menuju posko terpadu arah Desa Sumber Mujur, Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang, dikabarkan macet pada Minggu (12/12/2021) siang.

Salah satu penyebabya lantaran sejumlah warga yang nekat melakukan wisata ke kawasan erupsi hingga menyebabkan jalur evakuasi dan distribusi logistik bagi para pengungsi menjadi macet.

“Jadi kita dengan teman-teman di TNI, itu sudah melakukan penyekatan dan seleksi di jalur-jalur yang menuju ke lokasi erupsi itu,” kata Gatot saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/12/2021).

Ia mengatakan, penyekatan jalan tersebut juga sudah mulai dilakukan sejak Minggu (12/12/2021) kemarin.

Baca juga: BNPB Sudah Lapor ke Jokowi Terkait Penyiapan Lahan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Semeru

Penyekatan ini, menurut dia, dalam rangka mengantisipasi terulangnya kejadian kemacetan di jalur-jalur evakuasi dan distribusi logistik ke posko bantuan.

“Itu sudah kita sekat dan kita sudah kerja sama dengan Basarnas, BNPB yang ada di situ, dan stakeholder, termasuk pemda situ untuk menutup jalur yang menuju ke atas,” ucap dia.

Ia menjelaskan, saat ini tidak semua orang diperbolehkan melewati atau masuk ke kawasan atas sekitar lokasi erupsi Gunung Semeru.

Petugas di tempat penyekatan, lanjut dia, juga akan melakukan pengecekan terhadap setiap pihak yang akan mendekati lokasi erupsi Gunung Semeru.

“Jadi yang boleh ke atas itu hanya tim pencari yang sudah terdata sebagai kelompok relawan yang dikomandani dari Basarnas. Itu yang sudah terdata. Yang lain daripada itu tidak boleh ke atas,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengimbau warga yang ingin memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi tidak perlu mendekat atau datang ke lokasi atas sekitar erupsi Gunung Semeru.

Baca juga: Ketua Komisi VIII Minta Pemerintah Relokasi Warga Terdampak Erupsi Semeru

Bantuan, sebut dia, cukup diberikan di posko yang berada di Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur.

“Kami juga setiap hari melakukan sosialisasi yang tidak berpkepentingn tidak diizinkan naik ke atas. Kalau mau mmberikan bantuan cukup di posko yang ada di Pasirian,” tutur dia.

Dikutip dari Kompas TV, jalur evakuasi dan distribusi logistik dari dan menuju posko terpadu arah Desa Sumber Mujur, Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (12/12/2021) dikabarkan macet.

Kemacetan tersebut terjadi akibat banyaknya mobil pengangkut bantuan logistik yang berdatangan ke posko-posko dan pengunjung yang nekat menerobos masuk ke zona rawan.

Adapun, kejadian ramainya wisatawan di lokasi erupsi Gunung Semeru juga ramai diperbincangkan warganet.

Salah satu netizen dengan akun Twitter @AREAJULID pada Minggu (12/12/2021) mengunggah tangkapan layar dari unggahan Animals Hope Shelter yang memperlihatkan ramainya warga berada di sekitar kawasan erupsi.

Baca juga: BNPB Minta Empati dan Kesadaran Masyarakat Tak Berkunjung ke Lokasi Terdampak Erupsi Semeru

“Pagi ini di Kampung Renteng, banyak kunjungan warga yg menjadikan lokasi bencana sebagai tempat wisata. PLEASE BE WISE! INI SANGAT EGOIS DAN MELUKAI PERASAAN PARA KORBAN!,” tulis akun @AREAJULID.

Kemudian, akun @takiyakiniku membalas cuitan tersebut dengan mengunggah video yang menunjukkan 3 orang perempuan sedang asyik berfoto bersama kabut di sekitar lokasi erupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com