Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

6 Negara Ini Lakukan Mitigasi Covid-19 Varian Omicron, Bagaimana dengan Indonesia?

Kompas.com - 08/12/2021, 19:55 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Saat ini, Australia juga sedang meninjau kembali kebijakan kedatangan untuk para pekerja imigran dan pelajar internasional.

5. Singapura

Untuk mencegah Covid-19 varian Omicron, Singapura memberlakukan testing wajib pada saat kedatangan.

Selain itu, bagi suspek serta kasus terkonfirmasi Omicron, wajib melakukan karantina terpusat selama 10 hari.

6. Malaysia

Malaysia memberlakukan karantina terpusat wajib selama 14 hari, terlepas dari status vaksinasi Covid-19. Pemerintah Malaysia juga melarang karantina mandiri.

Selain itu, Malaysia juga memberlakukan kebijakan tes PCR pada hari ketiga kedatangan dan hari ke-10 karantina.

Baca juga: Laporan Awal, Varian Omicron Lebih Ringan Dibanding Varian Delta

Mitigasi Covid-19 Varian Omicron di Indonesia

Wiku Adisasmito memaparkan, seperti halnya negara lainnya, Indonesia juga telah melakukan langkah antisipasi untuk mencegah masuknya Covid-19 varian Omicron.

Langkah mitigasi Covid-19 varian Omicron yang dilakukan pemerintah adalah memberlakukan kebijakan karantina internasional wajib selama 10 hari dengan tes Covid-19 pada hari pertama dan kesembilan.

Selain itu, pemerintah juga membatasi sementara wisatawan internasional yang tinggal atau memiliki riwayat singgah di negara-negara Afrika bagian selatan.

Wiku mengatakan, pembatasan masuk ke Indonesia juga terus dipantau oleh pemerintah.

“Penting untuk diingat bahwa pembatasan sementara masuknya wisatawan internasional tidak sama dengan melarang masuknya warga negara dengan kewarganegaraan resmi,” jelasnya.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Karantina untuk Pelaku Perjalanan Internasional Tetap 10 Hari

Lebih lanjut, Wiku menerangkan, pembatasan sementara untuk masuk ke Indonesia berlaku bagi wisatawan internasional dari negara mana pun, baik yang tinggal, maupun yang memiliki riwayat transit di negara-negara yang dikenakan daftar pembatasan.

Sebagai upaya mitigasi, penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat juga akan terus dilakukan. Apalagi, kata Wiku, Indonesia akan segera memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Ia mengatakan, peningkatan aktivitas masyarakat pada periode Nataru dapat berpeluang meningkatkan potensi penularan Covid-19.

Adapun prokes yang harus ditaati sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 16 Tahun 2021 adalah 6M.

Prokes 6M, yaitu memakai masker, mencuci tangan atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama.

Wiku menjelaskan, belajar dari periode Nataru tahun lalu, tidak ada solusi selain bekerja sama untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 terutama varian baru, yaitu Omicron.

“Kami percaya keberhasilan Indonesia dalam menurunkan kasus nasional akan berdampak besar pada perkembangan kasus di tingkat global,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com