Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menkominfo Paparkan 3 Isu Prioritas Presidensi G20 Indonesia 2022

Kompas.com - 02/12/2021, 11:25 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate mengatakan, pemerintah memprioritaskan tiga isu prioritas dalam Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia 2022.

Tiga isu tersebut disesuaikan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni kesehatan yang inklusif, transformasi digital, dan transisi energi.

“Ini tiga isu penting kita saat ini. Indonesia berharap bisa menjadi jembatan dan menyuarakan kepentingan masyarakat dari negara-negara yang berkembang untuk dibicarakan bersama negara-negara yang tergabung dalam G20,” kata Johnny, dikutip dari laman kominfo.go.id, Kamis (2/12/2021).

Dia mengatakan itu usai mengikuti G20 Indonesia Presidency 2022 Opening Ceremony "Recover Together, Recover Stronger" yang digelar hibrida dari Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (01/12/2021).

Berkaitan dengan isu transformasi digital, Johnny menyatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan membahas cross-cutting issue dalam Digital Economy Working Group (DEWG) dengan menekankan tiga agenda prioritas.

Baca juga: Pembukaan Presidensi G20, Jokowi: Saya Undang Para Delegasi Datang ke Indonesia

“Ini kami sudah bicarakan. DEWG ini ada tiga subject yang akan dibawa oleh Indonesia, yaitu konektivitas digital dan pemulihan pasca-Covid-19, literasi digital serta cross-border data flow dan data free-flow with trust,” katanya.

Saat ini, lanjutnya, ada tiga isu yang akan pihaknya sajikan dalam pembahasan selama sidang DEWG G20.

Politisi Nasdem itu menyebutkan, dalam forum Sherpa Track, Finance Track, Engagement Group, dan Working Group lain, isu transformasi digital juga menjadi bahan pembahasan.

Isu-isu seputar transformasi digital tersebut meliputi sektor keuangan dan perbankan, bank sentral, perdagangan dan e-commerce, kesehatan, maupun pendidikan.

“Jadi memang ada banyak cross-cutting issue. Tentu kami berharap penggelaran Infrastruktur teknologi informasi (ICT infrastructure) yang lebih merata di Indonesia, yang memperkecil disparitas digital, akan menjadi tonggak dan pilar penting (enabler) agar masyarakat Indonesia mengambil bagian aktif dalam transformasi digital,” harapnya.

Baca juga: Kunjungi Bali, Jokowi Tinjau Sejumlah Fasilitas dan Infrastruktur KTT G20

Dalam mewujudkan ketiga prioritas itu, Johnny menyatakan, Indonesia perlu membangun kerja sama di antara negara-negara G20 yang menguasai dan melibatkan lebih dari 80 persen ekonomi dunia.

Bahkan, dia mengharapkan hasil pembahasan dalam G20 akan dapat mengantarkan masyarakat dunia ke tahapan migrasi ke ruang digital dan transformasi digital sebagai tonggak penting mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bersama.

“Bapak Presiden Jokowi selalu menekankan inklusivitas bersama, bagaimana negara-negara yang sudah lebih maju membantu yang sedang berkembang,” katanya.

Johnny juga berharap, negara yang sudah lebih kaya membantu negara-negara yang sedang berkembang, dan seterusnya.

“Intinya Indonesia akan menyuarakan agar solidaritas, keadilan (justice) bagi semua bisa kita wujudkan dan kerja bersama,” tandasnya.

Baca juga: Manfaatkan Momentum Presidensi G20, Menkominfo Ajak Pelaku Industri e-Health Kolaborasi

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com