Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MoU KPK dan Kadin, Bamsoet: Sebagus Apa Pun Sistem, kalau Orangnya Amoral, Korupsi Terus Terjadi

Kompas.com - 25/11/2021, 13:13 WIB
Irfan Kamil,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebaik apa pun sistem pencegahan korupsi yang telah dibangun, tetap ada celah korupsi jika proyek-proyek itu dikerjakan pengusaha atau orang-orang yang tidak bermoral.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bambang Soesatyo dalam konferensi pers usai acara nota kesepahaman atau memorandum of understanding (Mou) antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kadin.

“Jadi sebagus apa pun sistem yang ada kalau orangnya memang tidak bermoral, maka (korupsi) itu akan terus terjadi dan terjadi,” ujar Bamsoet di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (25/11/2021).

“Jadi yang harus kita lakukan adalah harus dimulai dari pengusahanya, harus tegas no suap dan kita kuatkan,” ucap dia.

Baca juga: Bamsoet Harap MoU KPK-Kadin Akhiri Pesoalan Pungutan kepada Pengusaha

Bamsoet menuturkan bahwa suap yang terjadi terkait persyaratan perizinan ataupun persyaratan tender tidak akan terjadi jika harga telah sesuai dengan aturan.

Oleh sebab itu, dia meminta pengusaha untuk berani menolak permintaan ataupun memberikan sesuatu untuk memperlancar proyek-proyek yang akan dikerjakan.

“Jadi dimulai lebih awal dari pada pengusahanya, kita mengingatkan, kita me-warning,” kata Politisi Golkar tersebut.

Ketua MPR ini pun menjelaskan, MoU ini merupakan upaya pencegahan korupsi kepada para pengusaha Indonesia yang selama ini menjadi obyek pungutan para oknum penyelenggara negara maupun aparat penegak hukum.

Baca juga: Kadin DKI: Tuntutan Buruh agar UMP Jadi Rp 5,3 Juta Memberatkan Pengusaha

“Kerja sama hari ini sebetulnya yang ingin kita maknai adalah bahwa kita tidak sendiri, kita punya penegak hukum yang akan membela kita manakala kita diperlakukan tidak adil,” kata dia.

“Baik dalam perizinan maupun dalam hal tender-tender yang dilakukan berbagai kementerian atau lembaga maupun di pemerintahan daerah, saya kira itu,” tutur Bamsoet.

Adapun MoU yang digelar di Gedung Juang Gedung Merah Putih KPK ini dihadiri oleh Ketua KPK Firli Bahuri, Wakil Ketua KPK Alexander Martawa, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan, serta Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dan jajarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com