Wiku kembali mengatakan, bahwa kebijakan yang tergesa-gesa dan tidak berhati-hati dapat mengakibatkan lonjakan kasus yang sangat tajam.
Tak hanya itu, imbuh dia, penerapan kebijakan yang kurang tepat dapat memicu resistensi dari masyarakat terhadap perubahan kebijakan yang tiba-tiba dan berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan.
Baca juga: Soal Kebijakan Pandemi Covid-19, Cita Citata: Lebih Ketat di Indonesia daripada di New York
“Oleh karenanya, kepatuhan prokes terutama memakai masker sangat berpengaruh besar dalam menekan penularan,” ucap Wiku.
Sebab, lanjut dia, masker adalah tameng utama dalam melawan pandemi Covid-19 meski sudah divaksinasi.
Dengan begitu, kebijakan bebas masker dirasa tidak tepat apabila masyarakat melanggar prokes.
Terkait hal itu, ia menilai, kebijakan di suatu negara perlu diselaraskan dengan negara atau wilayah yang berbatasan langsung.
Baca juga: 3 Kebijakan Pemerintah Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Akhir Tahun
Hal tersebut karena lonjakan kasus yang terjadi pada satu negara dapat memengaruhi lonjakan di negara atau wilayah lainnya yang berdekatan.
“Jadi selain taat prokes juga harus menambah cakupan vaksinasi. Sebab, hal ini terbukti dapat mencegah keparahan gejala pada pasien Covid-19 sehingga dapat menurunkan potensi kematian,” ucap Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.