Bayu juga mengucapkan selamat dan sukses kepada rekan peserta dan Kemenkominfo. Dia berharap pelatihan ini membawa kebaikan bagi semua pihak.
Hal senada diungkapkan lulusan program DLA dengan mitra Harvard Kennedy School Rudi Harahap.
Dia menilai, program DLA menarik dalam membangun optimisme, terlebih secara progres mendapatkan pengalaman praktik dari mitra perguruan tinggi ternama di dunia.
“Ternyata model-model yang saya pelajari selama ini tidak selalu harus linear, banyak inovasi-inovasi dari Estonia, dari India yang tidak mesti selalu fully linear atau sistematik,” katanya.
Namun, lanjutnya, dengan berbagai macam ketidakberaturan, ide-ide ternyata bisa dikolaborasikan.
"Akhirnya membentuk satu sistem yang diakui sendiri oleh David dari Harvard itu sebagai success story yang bisa kita pelajari,” ujarnya.
Rudi Harahap menilai Indonesia juga harus menerapkan atau menerima model learner atau agile sebagaimana dalam muatan pelatihan bersama mitra kerja.
Baca juga: Jokowi Bidik Ekonomi Digital: Potensi Capai 124 Miliar Dollar AS sampai 2025
Menurutnya, presiden sering menekankan untuk mengambil gerakan-gerakan yang sifatnya rapid dan tidak bisa hanya by the book.
“Ternyata pendekatan tadi, agile, dan sebagai manusia yang tipe learner atau pembelajar, berani taking risks dan berani belajar toleran dari kegagalan. Saya pikir itu key point yang harus kita bangun di Indonesia,” jelas Rudi.
Adapun, program DLA bersama mitra Oxford Internet Institute-University of Oxford berlangsung pada Kamis (4/11/2021) hingga Senin (22/11/2021).
Sementara itu, DLA bersama Harvard Kennedy School berlangsung pada Senin (8/11/2021) hingga Jumat (19/11/2021).
Peserta pelatihan DLA-University of Oxford berjumlah 35 orang, dengan rincian dari pemerintah pusat sebanyak 23 orang, akademisi 4 orang, pemda 4 orang, swasta 3 orang, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 1 orang. Dari total 6 kelompok, sebanyak 35 peserta dinyatakan lulus.
Baca juga: Manfaat Besar Digitalisasi, dari Mudahkan Akses Layanan Publik hingga Tingkatkan Ekonomi
Sementara itu, DLA-Harvard Kennedy School untuk batch kedua diikuti sebanyak 6 orang dengan rincian dari akademisi 1 orang, BUMN 2 orang, pemda 2 orang, dan swasta 1 orang. Semua peserta dinyatakan lulus dan mampu menyelesaikan pelatihan yang diikuti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.