Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Pro Kontra Menteri Jokowi Nyapres di 2024

Kompas.com - 16/11/2021, 13:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

NAMA-nama yang bakal meramaikan bursa calon presiden (Capres) 2024 bisa dikelompokkan berdasarkan tiga kategori. Pertama, Capres kepala daerah. Kedua, Capres ketua umum partai. Ketiga, Capres yang berasal dari pusat kekuasaan, baik eksekutif maupun legislatif.

Di kelompok pertama, Capres kepala daerah, ada tiga nama yang selalu muncul dalam survei. Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca juga: Jokowi Tak Bisa Maju Capres Lagi, Lanskap Politik PDI-P Dinilai Berubah

Selanjutnya, di kelompok kedua, Capres ketua umum partai, juga ada tiga nama yang langganan masuk dalam survei. Mereka adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Yang paling seru adalah membicarakan kelompok ketiga, Capres yang berasal dari pusat pemerintahan. Di antara mereka, ada nama-nama menteri Jokowi.

Bagaimana peluang para pejabat ini?

Mereka punya kans untuk maju. Ada panggung yang bisa mereka gunakan untuk menunjukkan kinerja sekaligus mempromosikan kiprah mereka.

Meski begitu, ada etika yang tetap harus dijaga. Sekali terpeleset, catatan buruk itu akan selalu dikenang.

Baca juga: Saat Golkar Lirik Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024...

Jokowi memberi kebebasan pada para menterinya untuk ikut bertarung di 2024. Kita mulai dari pernyataan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menyitir pernyataan Presiden Jokowi,

“Tidak ada masalah. Artinya begini, Presiden memberikan kebebasan kepada semua menterinya untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas,” ujar Muzani di Gedung DPR kepada sejumlah Wartawan, Jakarta, Senin (8/11/2021).

Ada pro dan kontra terkait pendapat tersebut.

Yang pro berpendapat, kebebasan yang diberikan jauh-jauh hari kepada para menteri untuk berkontestasi akan berdampak positif. Mereka pasti akan menjaga diri untuk tidak terpeleset dan meningkatkan kinerjanya agar mendapat citra positif di masyarakat.

Sementara, yang kontra berpendapat, menteri yang punya niat nyapres pasti tidak bisa berkonsentrasi penuh pada tugas-tugasnya membantu presiden. Terlebih, saat ini ada tugas berat yang harus diselesaikan yaitu mengatasi pagebluk Covid-19.

Anda setuju pendapat yang mana?

Menteri yang layak nyapres versi survei

Sejumlah survei telah mendapatkan nama-nama menteri yang layak maju sebagai Capres di Pilpres 2024 nanti. 

Survei Litbang Kompas yang digelar pada Oktober 2021 lalu menempatkan empat nama menteri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com