JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, setelah Joko Widodo tidak bisa mencalonkan diri sebagai Presiden lagi, lanskap politik pun berubah.
Terutama terjadi di PDI-P yang merupakan partai pengusung sekaligus kendaraan politik Jokowi.
"Setelah Jokowi tak lagi bisa mencalonkan diri (menjadi Presdien), lanskap politik berubah," ujar Siti kepada Kompas.com, Senin (15/11/2021).
Saat ini, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencuat menjadi salah satu kandidat untuk calon Presiden pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Baca juga: Hasto Sebut Ganjar Tak Tertarik Pinangan Golkar, PDI-P Dinilai Sedang Gusar
Menurut Siti, bisa saja ada Dewan Pimpinan Daerah atau Dewan Pimpinan Cabang (DPD/DPC) PDI-P yang mendukung Ganjar untuk menjadi calon Presiden meskipun tidak banyak.
"Ganjar dideklarasikan oleh kelompok Jokowi mania. Karena Jokowi tidak bisa nyalon lagi, maka dukungan diarahkan ke Ganjar," kata dia.
"Pertanyaan besarnya adalah apakah Ganjar bisa mengulang keberhasilan Jokowi pada Pemilu 2014?" lanjut Siti.
Siti menjelaskan, dengan perubahan yang cukup fundamental pasca-Pemilu 2014 dan 2019 baik secara sosial-ekonomi, sosial-politik maupun sosial-budaya, konstruksi politik saat ini bergeser.
Tidak hanya itu, pola koalisi juga dinilainya cenderung berubah. Kondisi itu pula yang membuat lanskap politik berubah menjelang Pemilu 2024.
Namun mencuatnya nama Ganjar untuk menjadi calon Presiden pada Pemilu 2024 itu tidak semerta-merta disambut baik internal PDI-P.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.