Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Australia Izinkan Warganya Berwisata ke Indonesia, Wakil Komisi VI DPR: Ini Keuntungan Bali

Kompas.com - 02/11/2021, 14:26 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih mengatakan, kebijakan Pemerintah Australia yang mengizinkan warganya kembali berwisata, termasuk ke Indonesia, sangat menguntungkan Bali.

"Kebijakan ini tentunya memberi keuntungan untuk Bali, yang dikenal sebagai destinasi wisata berkelas dunia untuk bisa kembali ramai wisatawan Australia," ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (2/11/2021).

Politisi yang akrab disapa Demer itu pun mengapresiasi Tim Ekonomi pimpinan Airlangga Hartarto saat berada di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Roma, Italia (30/10/2021) yang berbuah manis untuk sektor pariwisata Indonesia.

“Saya sangat mengapresiasi Tim Ekonomi pimpinan Airlangga Hartarto saat berada di KTT G-20 di Roma yang berdampak pada sektor pariwisata Indonesia,” katanya.

Baca juga: Bertemu PM Australia, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengakuan Sertifikat Vaksin hingga Isu Perubahan Iklim

Demer juga salut atas kecepatan Pemerintah Indonesia lewat Tim Ekonomi dalam mendapatkan kesepakatan kerja sama energi hijau atau green energy dengan Pemerintah Australia.

"Kerja keras Pak Airlangga dan tim sangat menguntungkan untuk warga Bali, karena Bali saat ini tengah menjalani tahapan menuju Provinsi Energi Bersih,” ujar politisi asal Bali itu.

Demer menyebutkan, kerja sama tersebut membuat Bali mendapat limpahan investasi dari Australia untuk membangun infrastruktur energi hijau, termasuk kerja sama alih teknologinya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam jumpa pers di Roma, Italia, (30/10/2021) menyatakan, Indonesia dan Australia sepakat untuk mempercepat peralihan menuju energi hijau, termasuk dengan menanamkan investasi terkait energi hijau di Indonesia.

Baca juga: Menko Airlangga: Para Pemimpin Negara Dukung RI di Presidensi G20 2022

Kesepakatan itu didapat pascapertemuan bilateral Indonesia dan Australia, di sela-sela KTT G-20 di Roma, Italia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com