Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumpah Pemuda Diharapkan Jadi Momentum Pemenuhan dan Perlindungan Hak Anak

Kompas.com - 29/10/2021, 13:11 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) berharap seluruh pihak memberikan perhatian terhadap pemenuhan dan perlindungan hak anak.

Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus Kementerian PPPA Elvi Hendrani mengatakan, peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober menjadi momentum untuk mengingatkan hal tersebut.

"Saya berharap momen penting ini akan mengingatkan kita semua, seluruh pihak dari pemerintah, orangtua, masyarakat, dunia usaha, lembaga masyarakat, semua unsur negara agar dapat memberikan pemenuhan hak dan perlindungan khusus kepada anak-anak yang berada dalam kondisi yang memprihatinkan," kata Elvi, di acara Webinar Komnas Perlindungan Anak: Membangkitkan Pemikiran Progresif dan Nasionalisme Generasi Muda Indonesia, dikutip dari siaran pers, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: Peringatan Sumpah Pemuda, Iluni UI: Polarisasi Mengancam Bangsa

Selain itu, kata dia, momen Sumpah Pemuda juga merupakan peluang bagi anak-anak untuk menyampaikan aspirasinya.

Elvi juga menekankan pentingnya peran seluruh pihak untuk memberikan perlindungan terhadap anak secara aktif dalam rangka mencetak generasi progresif dan nasionalis.

"Pentingnya upaya pemenuhan hak anak juga sebagai sumber daya manusia yang akan menjadi generasi penerus bangsa di masa depan," kata dia.

Elvi menuturkan, saat ini pihaknya masih menemukan berbagai permasalahan anak, antara lain korban kekerasan, fisik, psikis, seksual, eksploitasi, tindak pidana perdagangan orang (TPPO), hingga penelantaran dan anak yang terdampak pandemi Covid-19.

Dengan demikian, sinergi seluruh pihak dalam menyelesaikan permasalahan tersebut diperlukan.

“Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara," ujar Elvi.

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, Momen Penting Perjalanan Bangsa

Menurut dia, anak-anak perlu mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, maupun sosial.

Supaya hal tersebut dapat terwujud, kata dia, maka perlindungan secara optimal terhadap pemenuhan hak dan perlindungan khusus bagi anak pun harus dilakukan.

Sementara itu, Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, di tengah upaya pemenuhan hak anak, masih terdapat sejumlah persoalan, yakni terkait paham radikalisme dan ujaran kebencian.

“Ada 80 juta anak yang harus kita persiapkan sebagai generasi penerus bangsa yang progresif dan punya nasionalisme yang baik sehingga kita terus mendampingi anak-anak untuk memberi pemahaman-pemahaman yang baik," kata dia.

Tak hanya itu, ia menyoroti pentingnya pendampingan terhadap anak agar terus menerus menjunjung tinggi peradaban dan budaya, termasuk mempersiapkan anak-anak agar dapat berpartisipasi mengisi pembangunan bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com