Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Usulkan Isu Perubahan Iklim Terus Dimasukkan dalam Capaian Target SDG's

Kompas.com - 29/10/2021, 11:05 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengusulkan agar penanganan dampak perubahan iklim terus dimasukkan ke dalam target sustainable development goals (SDG's).

Hal itu disampaikannya saat menyampaikan keterangan mengenai rangkaian kunjungannya ke tiga negara dalam rangka menghadiri sejumlah agenda konferensi pada 29 Oktober hingga 5 November 2021.

"Isu perubahan iklim harus terus diletakkan dalam kerangka pencapaian target SDG's sehingga hasilnya akan dapat berkelanjutan," ujar Jokowi melalui keterangan video di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: G20 Harus Salurkan Surplus Vaksin Covid-19 ke Negara yang Membutuhkan

Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam isu perubahan iklim.

Sebab, Indonesia adalah salah satu pemilik hutan tropis dan hutan mangrove terbesar di dunia.

"Sehingga sudah menjadi komitmen Indonesia untuk menjadi bagian solusi (persoalan perubahan iklim)," ucap Jokowi.

"Posisi Indonesia untuk isu perubahan iklim adalah sangat konsisten. Kita bekerja keras untuk memenuhi apa yang sudah kita komitmenkan. Kita tak ingin ikut dalam retorika yang pada akhirnya tidak dapat kita jalankan," kata dia. 

Berkaitan dengan hal itu, Jokowi akan hadir di Glasgow, Skotlandia untuk menghadiri Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2021 yang juga dikenal sebagai COP26 pada 1- 2 November 2021.

Baca juga: Soal Isu Perubahan Iklim, Jokowi: Kita Tak Ingin Ikut Dalam Retorika yang Tak Dapat Dijalankan

Jokowi mengatakan, KTT ini akan dipimpin langsung oleh PM Inggris Boris Johnson dan akan dihadiri sekitar 120 kepala negara dan kepala pemerintahan.

"Beberapa hari yang lalu, PM Boris Johnson juga telah menelepon saya guna membahas persiapan COP26 ini," ucap Jokowi.

Pada KTT perubahan iklim ini, nantinya kepala negara juga mengunjungi paviliun Indonesia.

Adapun Indonesia akan menunjukkan capaian dan peluang-peluang kerja sama penanganan perubahan iklim di sana. 

"Seperti di pertemuan G20, di pertemuan COP26 ini saya jg akan melakukan sejumlah pertemuan-pertemuan bilateral," kata Jokowi.

"Selain itu saya juga akan melakukan temu bisnis dengan pimpinan-pimpinan dunia bisnis dari Inggris yang berencana akan berinvestasi ke Indonesia," ucap Jokowi. 

Baca juga: 5 Outcome yang Dihasilkan KTT ASEAN: Isu Kesehatan sampai Perubahan Iklim

Sebelum menghadiri COP26, Jokowi akan menghadiri KTT G20 di Roma, Italia.

Jokowi akan bertolak ke Roma pada Jumat hari ini. Setelah itu, Kepala Negara berkunjung ke Uni Emirat Arab pada 3-4 November 2021 dalam rangka pertemuan bilateral.

Jokowi baru akan tiba kembali ke Indonesia pada 5 November 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com