Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Presiden Jokowi Punya Komitmen Kuat pada Isu Perubahan Iklim

Kompas.com - 04/06/2021, 07:19 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, Presiden Joko Widodo berkomitmen kuat terhadap isu perubahan iklim.

Hal ini Moeldoko sampaikan saat bertemu Duta Besar Denmark untuk Indonesia HE Lars Bo Larsen di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (3/6/2021).

Mereka membahas isu pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim, dan energi baru terbarukan (EBT).

“Komitmen presiden sangat kuat pada isu ini, bahkan sudah tertuang melalui beberapa kebijakan,” kata Moeldoko dalam keterangan tertulis, Kamis.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Hubungan Perubahan Iklim Tropis Afrika dan Evolusi Manusia

Moeldoko mengatakan, presiden telah mengeluarkan berbagai kebijakan terkait isu tersebut, misalnya, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Melalui Perpres itu, pemerintah berupaya mendorong produksi mobil listrik secara masif. Perpres tersebut didukung oleh penyusunan peta jalan peralihan mobil konvensional ke listrik.

Tak hanya itu, menurut Moeldoko, Jokowi beberapa kali juga menyampaikan isu perubahan iklim dan EBT dalam sejumlah forum internasional.

Di antarannya dalam forum United Nations Climate Change Conference the Conference of the Parties COP21, Paris 2015.

Pada forum tersebut ditegaskan komitmen untuk menjaga kenaikan temperatur global tidak melebihi 20 derajat celius dan mengupayakannya menjadi 1,50 derajat celcius.

Baca juga: BMKG Ungkap Perubahan Iklim Bikin Frekuensi dan Intensitas Hujan Semakin Tinggi

Ada juga Komitmen Nasional yang sesuai dengan Amanat UU Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement, yakni menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) 29 persen.

“Ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia punya tanggung jawab yang tinggi terhadap lingkungan secara global,” kata Moeldoko.

Terkait isu EBT, pemerintah menargetkan dapat menurunkan emisi GRK sebesar 314-398 juta ton CO2 pada tahun 2030.

Upaya ini ditempuh melalui pengembangan energi terbarukan, pelaksanaan efisiensi energi, konservasi energi, serta penerapan teknologi energi bersih.

Melalui pidato presiden pada forum Leaders Summit on Climate, 22 April 2021, menurut Moeldoko, ditegaskan pula bahwa Indonesia tengah menuju Net Zero Emission 2050.

Pemerintah ingin Indonesia mampu menurunkan angka kebakaran hutan hingga 82 persen.

Baca juga: Jokowi Klaim Indonesia Sangat Serius dalam Pengendalian Perubahan Iklim

 

Saat ini, pemerintah juga tengah mengembangkan pembangunan kawasan industri hijau seluas 12.500 hektare di Kalimantan Utara.

Bersamaan dengan itu, Indonesia membuka investasi terhadap transisi energi, pengembangan biofuel, industri baterai lithium, dan kendaraan listrik.

“Selain itu pengembangan energi terbarukan di berbagai daerah juga terus didorong termasuk pembangkit listrik tenaga sampah dengan diresmikannya PLTSa Surabaya oleh Presiden Joko Widodo baru-baru ini,” kata Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com