Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Presiden Gelar Dua Ratas untuk Antisipasi Mobilitas Nataru, Ini Penjelasan Moeldoko

Kompas.com - 27/10/2021, 15:10 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar dua kali rapat terbatas (ratas) untuk membahas antisipasi dampak peningkatan mobilitas masyarakat saat libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Moeldoko mengungkapkan, rapat tersebut diikuti para gubernur, bupati wali kota, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), kementerian, dan lembaga.

"Presiden di situ menekankan. Satu, agar vaksin dipercepat secepat-cepatnya. Sebab, ketersediaan vaksin kita ada," katanya dalam sesi tanya jawab live Instagram bersama CNN Indonesia, Selasa (26/10/2021).

Moedoko menambahkan, presiden juga menekankan agar semua pihak berhati-hati dan tidak memasuki situasi seperti beberapa waktu lalu.

“Kita pernah merasakan bagaimana pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat itu tidak enak. Jangan sampai itu terjadi lagi," tegasnya.

Baca juga: Moeldoko: Setelah Berhasil Kendalikan Covid-19, Indonesia Dipuji Banyak Negara

Oleh karenanya, lanjut Moeldoko, Jokowi meminta agar ketegasan pemerintah daerah (pemda) dalam menghadapi situasi euforia saat ini harus benar-benar dilakukan dengan baik.

Tujuannya, agar masyarakat lebih waspada karena situasi pandemi saat ini belum selesai.

Kemudian, kata Moeldoko, Jokowi menyatakan pemerintah memang telah memikirkan bagaimana skenario untuk menyiapkan transisi dari pandemi ke endemi.

“Ini sudah dipikirkan oleh pemerintah agar transisi ini bisa berjalan dengan baik dan semuanya tersiapkan dengan baik. Sehingga, kalau nanti kita harus menuju ke situasi endemi maka semuanya berjalan baik," jelasnya.

Moeldoko juga mengatakan, satu jam sebelumnya, Jokowi memimpin ratas untuk membahas evaluasi terkini terkait kondisi pandemi di Indonesia.

Baca juga: Moeldoko Ungkap Persiapan Pemerintah Tangani Covid-19 Jelang Libur Nataru

“Pertama itu ratas sidang kabinet itu di antaranya membahas soal bagaimana mengelola, memitigasi situasi sekarang ini (persiapan Nataru)," ujarnya.

Ratas juga membahas tentang percepatan vaksinasi Covid-19 dan bagaimana cara menghadapi euforia yang sudah mulai berlebihan karena mobilitas manusia.

Euforia itu ada di mal, pasar, dan sebagainya yang terpantau mengalami peningkatan sangat tajam.

"Juga dibahas bagaimana menyiapkan alternatif untuk mereduksi keinginan masyarakat yang mulai abai terhadap Covid-19. Jadi mereduksi euforia," lanjut Moeldoko.

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan, terdapat 19,9 juta orang yang berkeinginan melakukan mudik saat libur Nataru mendatang.

Baca juga: KSP Terbitkan Laporan Kinerja Pemerintah, Moeldoko: Penanda Kebangkitan dari Pandemi

Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, jumlah yang tidak sedikit tersebut harus diantisipasi oleh semua provinsi, kabupaten, dan kota.

Jokowi pun meminta agar semua kepala daerah melakukan antisipasi atas kondisi ini.

Dia mengingatkan, berdasarkan pengalaman sebelumnya, libur Nataru menyebabkan peningkatan penyebaran Covid-19 yang tidak kecil.

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 juga telah memperketat anjuran prokes untuk melindungi diri lebih maksimal, dari 3M menjadi 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Tak hanya itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. 16/2021 yang menyebutkan, setiap individu yang melaksanakan perjalanan wajib menerapakan dan mematuhi prokes 6M.

Baca juga: Jokowi Sampaikan 3 Harapan ASEAN ke AS: Perdamaian hingga Pemulihan Ekonomi

Prokes 6M tersebut terdiri dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Moeldoko Ungkap Persiapan Pemerintah Tangani Covid-19 Jelang Libur Nataru".

Penulis : Dian Erika Nugraheny | Editor : Dani Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com