Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Ungkap Persiapan Pemerintah Tangani Covid-19 Jelang Libur Nataru

Kompas.com - 27/10/2021, 07:53 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, Presiden Joko Widodo menggelar dua kali rapat untuk membahas antisipasi dampak peningkatan mobilitas masyarakat saat libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Dalam dua kali rapat yang digelar pada Senin (25/10/2021) itu juga dibahas evaluasi terkini kondisi pandemi di Indonesia.

"Presiden dua kali ratas ya. Dalam rangka evaluasi pandemi. Pertama itu ratas sidang kabinet itu di antaranya membahas soal bagaimana mengelola, memitigasi situasi sekarang ini (pesiapan Nataru)," ujar Moeldoko dalam sesi tanya jawab live Instagram bersama CNN Indonesia, Selasa (26/10/2021).

Selain itu, ratas juga membahas tentang percepatan vaksinasi Covid-19 dan bagaimana cara menghadapi euforia yang sudah mulai berlebihan karena mobilitas manusia.

Euforia itu ada di mal, pasar, dan sebagainya yang terpantau mengalami peningkatan sangat tajam.

"Juga dibahas bagaimana menyiapkan alternatif untuk mereduksi keinginan masyarakat yang mulai abai terhadap Covid-19. Jadi mereduksi euforia," lanjut Moeldoko.

Baca juga: Perluas Cakupan, Pemerintah Bakal Sasar Vaksinasi Covid-19 ke Anak Usia 5-11 Tahun

Moeldoko mengungkapkan, satu jam berikutnya Jokowi kembali menggelar rapat yang diikuti para gubernur, bupati wali kota, dan forkopimda. Kementerian dan lembaga juga ikut dalam rapat itu.

"Presiden di situ menekankan. Satu, agar vaksin dipercepat secepat-cepatnya. Sebab, ketersediaan vaksin kita ada," kata Moeldoko.

"Hal lain yang ditekankan Presiden adalah hati-hati. Jangan sampai lagi kita memasuki situasi seperti yang lalu. Kita pernah merasakan bagaimana PPKM darurat itu tidak enak. Jangan sampai itu terjadi lagi," tegasnya.

Oleh karenanya, lanjut Moeldoko, Jokowi meminta agar ketegasan pemda dalam menghadapi situasi euforia saat ini harus benar-benar dilakukan dengan baik.

Tujuannya, agar masyarakat lebih waspada karena situasi pandemi saat ini belum selesai.

Terakhir, kata Moeldoko, Jokowi menyatakan pemerintah memang telah memikirkan bagaimana skenario untuk menyiapkan transisi dari pandemi ke endemi.

"Ini sudah dipikirkan oleh pemerintah agar transisi ini bisa berjalan dengan baik dan semuanya tersiapkan dengan baik. Sehingga, kalau nanti kita harus menuju ke situasi endemi maka semuanya berjalan baik," tambah Moeldoko.

Baca juga: Vaksin Kombinasi Efektif Mencegah Covid-19, Studi Jelaskan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan, ada 19,9 juta orang yang berkeinginan melakukan mudik saat libur Nataru mendatang.

Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan pemerintah.

Menurutnya, jumlah yang tidak sedikit tersebut harus diantisipasi oleh semua provinsi, kabupaten, dan kota.

Jokowi meminta agar semua kepala daerah melakukan antisipasi atas kondisi ini.

Dia mengingatkan, berdasarkan pengalaman sebelumnya, libur Nataru menyebabkan peningkatan penyebaran Covid-19 yang tidak kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com