JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ke-9 ASEAN-Amerika Serikat (AS) yang digelar secara virtual, Selasa (27/10/2021).
Oleh karena RI saat ini menjadi koordinator kerja sama ASEAN-AS, Jokowi diberi kesempatan bicara pertama untuk menyampaikan ringkasan dari pernyataan bersama ASEAN dalam forum tersebut.
Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan 3 harapan untuk hubungan ASEAN dan AS ke depan, mulai dari penguatan perdamaian, pemulihan ekonomi, hingga kerja sama di bidang kesehatan.
“Kita ingin terus melihat kawasan kita menjadi kawasan damai dan stabil. Saya yakin, tidak akan ada perdamaian dan stabilitas di Asia tanpa peran dari ASEAN,” kata Jokowi melalui keterangan tertulis.
Baca juga: Pidato di KTT ASEAN-AS, Jokowi: Tak Ada Perdamaian di Asia Tanpa ASEAN
Jokowi menyampaikan, ada 3 kunci menciptakan stabilitas dan perdamaian, yakni penghormatan terhadap hukum internasional, treaty of amity and cooperation (perjanjian persahabatan dan kerja sama), serta perangkat norma dan hukum lainnya.
Terkait hal itu, Presiden menekankan pentingnya kerja sama untuk mengimplementasikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific secara terbuka dan inklusif.
Melalui kerja sama tersebut diharapkan terbangun kepercayaan yang tinggi, sehingga mampu menopang stabilitas dan perdamaian.
“ASEAN mengharapkan kiranya AS dapat menjadi salah satu mitra utama dalam mengimplementasikan empat prioritas kerjasama AIOP yaitu maritim, konektivitas, SDGs (suistanable development goals), dan kerja sama perdagangan investasi,” kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Kemitraan ASEAN dan Korsel Harus Fokus pada Ekonomi Hijau dan Digital
Harapan kedua yang disampaikan Jokowi yakni terciptanya kemitraan ASEAN-AS sebagai pilar pemulihan ekonomi pascapandemi.
Presiden mengatakan, isu rantai pasok yang tidak terdiversifikasi dengan baik telah memperparah disrupsi pada saat dunia menghadapi krisis.
Oleh karenanya, ke depan ASEAN siap menjadi bagian penting dari rantai pasok perdagangan dunia melalui integrasi ekonomi.
ASEAN berharap kemitraan di bidang ekonomi hijau dan berkelanjutan menjadi prioritas, termasuk di bidang transformasi teknologi dan energi.
Jokowi mengatakan, jelang COP26 di Glasgow debat tentang peningkatan komitmen tiap negara mengemuka. Perdebatan ini dipandang penting untuk pembangunan berkelanjutan ke depan.
“Debat ini juga harus ditopang dengan komitmen kerja sama bagi pemenuhan komitmen. Dengan demikian, kita dapat menggunakan energi kita untuk menangani isu perubahan iklim secara bersama dan tidak membuang energi untuk saling menyalahkan,” kata Presiden.
Baca juga: Jokowi: Ini Bukan Tahun yang Mudah untuk ASEAN
Terakhir, ASEAN berharap dapat memperkuat kerja sama di bidang kesehatan dengan AS.
Jokowi mengatakan, pandemi telah menyadarkan pentingnya investasi di bidang kesehatan. Untuk itu, pembangunan ketahanan kesehatan nasional akan menjadi modal dasar ketahanan kesehatan global.
ASEAN sendiri saat ini tengah membangun sebuah arsitektur kesehatan baru. AS diharapkan dapat menjadi salah satu mitra utama pembangunan ketahanan kesehatan ASEAN.
“Rantai pasok produksi obat-obatan, vaksin, alat-alat kesehatan harus didiversifikasi, termasuk ke kawasan Asia Tenggara,” kata Kepala Negara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.