Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Meski Kasus Covid-19 Menurun, Satgas Minta Masyarakat Tidak Lengah dan Abai Prokes

Kompas.com - 27/10/2021, 15:04 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi meminta masyarakat tidak lengah dan abai terhadap protokol kesehatan (prokes) meski penurunan kasus Covid-19 di Indonesia menurun.

Adapun prokes yang dimaksud yaitu menerapkan 6M, meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

"Jangan sampai penurunan kepatuhan terhadap prokes ini akan menjadi celah munculnya gelombang baru dan masuknya varian baru," imbuh Sonny dikutip dari pernyataan pers secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (26/10/2021).

Lebih lanjut, ia mengatakan, masyarakat perlu menyadari bahwa pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

Baca juga: Ada Kasus Covid-19 di Sekolah Bantul, Sultan HB X: PTM Tetap Lanjut

Tak hanya itu, masyarakat juga harus belajar banyak dari pengalaman negara lain, terutama yang telah mengalami gelombang ketiga bahkan keempat.

Menurut Sonny, lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara tersebut terjadi akibat pelonggaran pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat serta prokes.

Pelonggaran aktivitas hingga prokes itu juga sudah mulai terlihat di sejumlah daerah di Indonesia. Hal ini dibuktikan berdasarkan monitoring perubahan perilaku yang diamati Satgas Covid-19 sejak 12 Oktober 2021.

"Persentase tingkat kepatuhan memakai masker di kabupaten, kota, dan kecamatan berada di bawah 6 persen. Kondisi ini tentu mengkhawatirkan," ujar Sonny.

Baca juga: 6 Alasan Harus Tetap Memakai Masker meski Telah Divaksin Lengkap

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tren kasus Covid-19 di dunia masih mengalami peningkatan.

Oleh karenanya, Jokowi mengajak masyarakat belajar dari penyebab kenaikan kasus Covid-19 secara global itu.

"Tren kenaikan kasus itu masalahnya ada pada tiga hal. Pertama, relaksasi yang terlalu cepat dan tidak melalui tahapan-tahapan," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia secara virtual di Istana Merdeka, Senin (25/10/2021) yang dirilis Sekretariat Presiden, Selasa (26/10/2021).

Kedua, lanjut dia, prokes yang tidak disiplin lagi, misalnya kebijakan lepas masker di sejumlah negara. Ketiga, pembelajaran tatap muka di sekolah," tuturnya.

Untuk mengantisipasi tren kenaikan kasus Covid-19, Jokowi menekankan agar kepala daerah dan semua elemen masyarakat berhati-hati terhadap ketiga hal tersebut.

Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul "Satgas Khawatir Tingkat Kepatuhan Prokes Masyarakat Turun sejak 12 Oktober".

Penulis: Dian Erika Nugraheny | Editor: Dani Prabowo

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com