Selain itu, optimisme tersebut juga muncul karena saat ini di seluruh tingkatan, struktur PKB diklaim solid dan sudah terbentuk hingga tingkat bawah.
"Alhamdulillah, hasil survei akhir-akhir ini PKB selalu bagus. Hasil survei SMRC, misalnya, PKB sudah di urutan tiga, menggeser posisi Partai Gerindra. Semoga sebentar lagi bisa menyalip Golkar," kata Jazilul.
Menurut dia, dengan semangat dan optimisme yang tinggi seluruh kader, maka apa yang dicita-citakan agar PKB memenangkan Pemilu 2024 bisa tercapai.
Pada kesempatan di Ternate, Jazilul berharap masyarakat setempat memberikan kesempatan kepada PKB untuk menggantikan estafet kepemimpinan nasional.
"Sampaikan kepada masyarakat Maluku Utara, berikan kesempatan itu ke warna hijau (PKB) dan buktikan manfaatnya kalau Indonesia dipimpin hijau (PKB). Berikan kesempatan 5 tahun saja dan rasakan manfaatnya," urainya.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: PDI-P Puncak Elektabilitas Parpol, Gerindra Runner Up
Menguatkan keinginan itu, Jazilul menyampaikan bahwa PKB didirikan oleh para ulama NU yang seluruh pendirinya memiliki semangat perjuangan dan tidak memiliki interest material apapun untuk memperkaya diri sendiri.
"Semua pendiri PKB tulus untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada rakyat. Bersyukur sekarang PKB jadi partai idola di Kota Ternate," paparnya.
Selain konsolidasi internal, kata Jazilul, persiapan yang dilakukan partainya, yaitu dengan melakukan program pencalegan dini.
Menurut dia, hal ini dalam rangka menemukan calon kader terbaik ke depannya.
"Rekrut calon terbaik. Turun langsung melayani rakyat karena bangsa ini sedang terpuruk. Saya yakin solidaritas teman-teman akan meringankan keadaan masyarakat," pungkasnya.
Diketahui, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan siap maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Muhaimin mengatakan, Pilpres 2024 merupakan tantangan bagi dirinya untuk maju sebagai capres, tetapi ia tidak mau tergesa-gesa dalam mengambil langkah.
"Ya saya rasa itu sebagai tantangan, saya siap. Tapi harus bersabar dulu karena Pilpres masih lama. Kita tunggu perkembangan nanti seperti apa terkait peta politiknya," kata Muhaimin di sela kegiatan silaturahmi dengan para tokoh ulama di wilayah Brebes-Tegal, Jawa Tengah, Minggu (17/10/2021), dikutip dari siaran pers.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.