Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2021, 22:23 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Ahmad Alias Ali Kalora dikabarkan tewas dalam baku tembak antara Satuan Tugas Mandago Raya dan kelompok tersebut di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (18/9/2021)

Selain Ali Kalora, salah satu anggota kelompok tersebut, Jaka Ramadhan, juga dikabarkan tewas dalam baku tembak yang berlangsung pada pukul 17.20 Wita.

"DPO diduga Ali Kalora dan Jaka Ramadhan saat ini dalam perjalanan menuju TKP," Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, dikutip dari Antara.

Baca juga: Teroris Poso Ali Kalora dan Jaka Ramadhan Tewas dalam Baku Tembak

Ali Kalora telah menjadi pemimpin kelompok MIT sejak tahun 2016, menggantikan Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan personel Operasi Tinombala pada Juli 2016.

Awalnya, Ali memimpin kelompok MIT bersama Basri. Namun, setelah Basri ditangkap, Ali Kalora dijadikan sebagai target utama dari Operasi Tinombala.

MIT diketahui memiliki rekam jejang panjang dengan terlibat dalam berbagai aksi teror yang terjadi di wilayah Poso, Sulawesi Tengah.

Kelompok tersebut sempat menjadi perbincangan karena dituding terlibat dalam pembunuhan satu keluarga dan pembakaran rumah di Sigi, Sulawesi Tengah, November 2020.

Perisitwa itu menewaskan empat orang. Jenazah empat orang yang merupakan satu keluarga itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Baca juga: Kabar Ali Kalora Diduga Tewas dalam Kontak Senjata, Danrem: Saya Bersama Kapolda Menuju TKP

 

Sebelumnya, anggota kelompok itu disebut polisi membunuh warga sipil di Poso pada 8 Agustus, menembak anggota polisi di sebuah bank di Poso pada 15 April.

Mereka juga diduga terlibat pembunuhan dua warga sipil di Parigi Moutong pada 27 Juni 2019.

Terdesak

Sebelum Ali Kalora dikabarkan tewas pada hari ini, Farid pernah menyebutkan bahwa kelompok Ali Kalora sudah berada dalam keadaan terdesak dan kekurangan logistik.

"Sebenarnya DPO ini sudah dalam kondisi terdesak. Mereka juga kelaparan. Semua perlengkapan berhasil kita amankan dua minggu lalu di Tauca, Poso Pesisir Selatan. Jadi mereka sekarang sangat kekurangan logistik dan perlengkapan," kata dia saat dihubungi Kompas.com lewat pesan WhatsApp, Jumat (19/2/2021).

Baca juga: Eks Pimpinan MIT Siap Jemput Ali Kalora Dkk untuk Menyerahkan Diri

Menurut dia, pasukan gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sempat menyergap mereka, tetapi mereka melarikan diri.

"Mereka disergap saat sedang beristirahat di salah satu kebun masyarakat yang tidak jauh dari permukiman penduduk. Sejumlah barang diamankan dari penyergapan itu berupa ransel, pakaian, makanan, perlengkapan tidur, solar cell, peluru, dan lain-lain," ujar Farid.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Antara


Terkini Lainnya

Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Nasional
Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Nasional
Dirut Pertamina Patra Niaga Terjun Langsung Cek Kesiapan Layanan Avtur untuk Persiapan Lebaran 2024

Dirut Pertamina Patra Niaga Terjun Langsung Cek Kesiapan Layanan Avtur untuk Persiapan Lebaran 2024

Nasional
KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

Nasional
Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Nasional
SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

Nasional
Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Nasional
Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Nasional
Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Nasional
TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Nasional
Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Nasional
Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Nasional
TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

Nasional
KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com