JAKARTA, KOMPAS.com - Komando Armada I (Koarmada I) TNI Angkatan Laut tak menoleransi pelanggaran kapal perang China yang melakukan aktivitas di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, Senin
"TNI AL tidak menoleransi segala bentuk pelanggaran di Laut Natuna Utara," ujar Kepala Dinas Penerangan Koarmada I Letnan Kolonel Laode Muhammad kepada Kompas.com, Kamis (16/9/2021).
Laode menjelaskan, Laut Natuna Utara merupakan wilayah operasi prioritas TNI AL, dalam hal ini Koarmada I.
Baca juga: TNI AL Amankan Kapal Ikan Berbendera Vietnam di Laut Natuna Utara
Di lokasi ini setidaknya terdapat empat kapal perang Republik Indonesia untuk melaksanakan penegakan kedaulatan dan hukum di Laut Natuna Utara.
Ia menegaskan, klaim sepihak China atas sebagian besar Laut Cina Selatan, tidak termasuk Laut Natuna Utara, yang melibatkan Filipina dan Vietnam, di mana posisi Indonesia sampai saat ini tidak termasuk dalam negara yang mengklaim non claimant state (negara bukan penggugat).
"Di sisi lain Indonesia masih belum ada kesepakatan dengan Vietnam terkait batas Zona Ekonomi Eksklusif di Laut Natuna Utara," kata dia.
Ia mengatakan, kedua hal tersebut memberikan dampak pada intensitas kehadiran kekuatan Angkatan Laut maupun Coast Guard negara asing yang memiliki kepentingan di wilayah perairan tersebut.
Baca juga: HUT Ke-76 TNI AL, Panglima TNI: Semoga Semakin Matang Mengabdi bagi Bangsa dan Negara
Untuk itu, ia menegaskan, sikap TNI AL di Laut Natuna Utara sangat tegas mendukung kebijakan pemerintah, dalam hal pelaksanaan hak berdaulat dan melindungi segenap kepentingan nasional di wilayah yurisdiksi Indonesia.
"Sesuai ketentuan perundang-undangan nasional dan hukum internasional yang berlaku atau telah diratifikasi," kata dia.
Dikutip dari Kompas.id, sejumlah nelayan tradisional di Kepulauan Riau melaporkan berpapasan dengan enam kapal China, salah satunya destroyed Kunming-172, di Laut Natuna Utara, Senin (13/9/2021).
Baca juga: Panglima TNI Mutasi-Promosi 150 Perwira Tinggi, Mayjen Budiman Jadi Kapuskes
Kehadiran kapal perang China itu membuat nelayan lokal takut melaut.
Ketua Aliansi Nelayan Natuna Hendri, Rabu (15/9/2021), menunjukkan sejumlah video yang diambil nelayan pada koordinat 6.17237 Lintang Utara dan 109.01578 Bujur Timur.
Dalam video itu terlihat enam kapal China berada di ZEE Indonesia. Adapun yang terlihat kapal destroyed Kunmimg-172.
"Nelayan merasa takut gara-gara ada mereka di sana, apalagi itu kapal perang. Kami ingin pemerintah ada perhatian soal ini supaya nelayan merasa aman saat mencari ikan," kata dia, dikutip dari Kompas.id, Kamis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.