Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Minta Pasien Covid-19 Jalani Perawatan di Isolasi Terpusat

Kompas.com - 02/09/2021, 15:29 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Alexander Kaliaga Ginting menganjurkan pasien Covid-19 untuk mendapatkan perawatan di fasilitas isolasi terpusat.

Terutama, bagi pasien yang bergejala dan memiliki penyakit penyerta (komorbid). Perawatan di isolasi terpusat dapat mencegah terjadinya pemburukan pada pasien.

"Di isoter ini juga ada tim medis yang memberikan pengobatan dan mengantisipasi pemburukan. Kalaupun ada pemburukan akan segera bisa dibawa ke RS rujukan," kata Alexander dalam talk show yang disiarkan BNPB Indonesia, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: Pasien Covid-19 Gejala Ringan Tetap Diminta Isolasi Terpusat, Kenapa?

Apalagi, kata Alexander, saat ini varian delta virus SARS-CoV-2 lebih cepat menginfeksi tubuh pasien. Gejala pada pasien pun bisa memburuk lebih cepat.

Ia khawatir jika pasien memaksakan melakukan isolasi mandiri di rumah, pemburukan tidak dapat dicegah.

"Kalau isoman itu pendeteksian dan pendampingannya kurang. Ketika terjadi pemburukan, dibawa ke rumah sakit, harus langsung masuk ICU. Tapi kalau dipindahkan ke isoter tentu ada deteksi dini dan pendampingan," jelasnya.

Selain untuk mencegah pemburukan pada pasien, fasilitas isoter juga mencegah penularan virus kepada anggota keluarga di rumah.

Menurut Alexander, kondisi rumah yang tidak memadai berpotensi menciptkan klaster keluarga.

"Maka tidak heran jika di suatu wilayah angka penularan jadi tinggi karena penularan dari isoman. Satu rumah tidak melakukan protokol kesehatan, sehingga ada penularan," ujarnya.

Baca juga: Wisma Atlet Lengang, Tempat Isolasi Terpusat Rusun Nagrak dan Pasar Rumput Ditutup

Sementara itu, Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Mayjen TNI Tugas Ratmono, mengatakan hingga saat ini mengajak pasien ke fasilitas isoter masih jadi tantangan tersendiri.

Padahal, kata dia, isoter sangat membantu mencegah perburukan bahkan kematian pasien.

"Intinya isoter ini betul-betul tempat untuk memantau secara dini sehingga melimitasi angka kejadian kesakitan atau perburukan bahkan kematian," kata Tugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com